Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pandemi Merugikan, tetapi Dorong Strategi Bisnis yang Inovatif

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat kewalahan para pelaku usaha untuk bisa mempertahankan bisnisnya di tengah krisis. Pengusaha dipaksa untuk bisa berinovasi dalam menyusun strategi bisnisnya.

Sehingga, di samping kondisi yang merugi akibat pandemi, pelajaran lainnya dari situasi ini adalah mampu menciptakan strategi bisnis yang inovatif mengikuti perkembangan masa kini.

Hal tersebut turut dilakukan oleh Afit Dwi Putranto, pemilik Holycow! Steakhouse by Chef Afit.

Pengusaha restoran ini mengaku harus memutar otak untuk bisa menciptakan inovasi baru guna mendorong penjualannya.

Sebab, omzetnya sempat anjlok 90 persen saat Pemprov DKI Jakarta mulai menerapkan PSBB pada April 2020.

"Kita memang jadi salah satu yang terkena dampak paling berat sih, dan kayaknya agak sulit mengharapkan bantuan dari pemerintah, makannya memang harus benar-benar pivoting (merubah strategi) sih," ungkap Afit kepada Kompas.com, Kamis (24/9/2020)l

Ada beberapa inovasi bisnis yang berhasil ia ciptakan dalam memasarkan menu steak restorannya, yakni merambah e-commerce. 

Holycow! kini menjual daging mentah yang sudah dibumbui, termasuk juga menjual bumbu dagingnya secara terpisah.

Layanan yang dinamai 'ready to cook' ini dimaksudkan untuk pembeli bisa langsung memasak dan menikmati steak di rumah, tanpa perlu ke restoran.

Selain itu, penjualan dilakukan dengan menyediakan layanan makan di lokasi parkir di dalam kendaraan masing-masing pembeli. Mulai dari pemesanan, pembayaran, hingga menyantap hidangan dilakukan di dalam mobil.


Inovasi ini dilakukan karena pemerintah memang melarang restoran untuk menyediakan layanan makan di tempat atau dine in. Padahal, kata Afit, steak merupakan menu yang paling pas disantap saat baru saja matang.

"Selama ini kan (selain dine in), kita adanya delivery sama take away. Tapi kan sebenarnya steak itu makanan yang paling enak disajikan fresh from the oven," kata dia.

Nah, strategi yang semula tercipta karena desakan kondisi yang merugikan tersebut, menurut Afit, kedepannya akan terus diadopsi menjadi divisi bisnisnya yang baru. Ia melihat peluang dari inovasi yang dilakukannya.

"Apabila semuanya sudah terkendali pun (pandemi selesai), sepertinya kita melihat ini ada potensi maka akan dijadikan unit bisnis yang baru malahan," ungkapnya.

Kedepannya Afit mengaku bakal fokus pada pengembangan dua divisi ini, yakni layanan 'ready to cook' dan layanan makan di dalam mobil pembeli.

Semakin gencar menjual lewat e-commerce sembari memiliki restoran dengan lahan parkir yang luas.

"Kalau bisa kita cari tempat parkir yang luas supaya orang bisa makan di mobil," imbuh dia.

Untuk penjualan 'ready to cook' bahkan kini tengah Afit kembangkan ke sistem waralaba atau franchise. Di mana toko akan dibuka secara online, dengan seluruh bahan dan peralatan pendukung disediakan oleh Holycow! Steakhouse.

"Jadi mereka bisa jualan juga di rumah. Ini sekaligus semacam pemberdayaan karena kan beberapa orang juga sudah di layoff (PHK) dan ingin ingin punya usaha baru. Nah kami ingin coba masuk kesitu sekarang," papar Afit.

Tak cukup di situ, pandemi juga memberikan ide konsep restoran yang berbeda dari sebelumnya Afit biasa lakukan. Ia bilang, ke depan restorannya akan lebih mengutamakan konsep ruang terbuka atau outdoor, sehingga sirkulasi udara akan terjaga.

"Konsep restorannya akan saya ubah. Saya punya rencana jadi konsep outdoor, jadi sirkulasi udaranya lebih bebas, tidak tergantung pada sirkulasi udara yang di dalam ruangan (indoor). Kan recycle udara memang menjadi concern juga di masa-masa pandemi seperti ini," jelas Afit.


Konsep yang lebih modern dan sesuai selera kaum milenial merupakan bagian dari inovasi bisnis yang dilakukan Afit.

Ini menyesuaikan kondisi, di mana masyarakat kini mengurangi pergerakannya dan lebih gemar belanja online. 

"Ini kayaknya jadi momentum untuk kita pivoting ke arah situ (strategi bisnis yang baru). Karena kalau andalkan cara-cara konvensional di pandemi saat ini kayaknya agak sulit, bahkan enggak bisa survive kalau kita cuma andalkan dine in," pungkas Afit. 

https://money.kompas.com/read/2020/09/24/174100526/pandemi-merugikan-tetapi-dorong-strategi-bisnis-yang-inovatif

Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke