JAKARTA, KOMPAS.com - Tindak kejahatan melalui transaksi digital masih marak terjadi sampai saat ini. Mulai dari penipuan, hingga pencurian informasi data pribadi kerap terjadi.
Division Head of Engineering- Infrastructure & Security Xendit, Theo Mitusatama, mengatakan, tindakan tersebut bisa dicegah dengan beberapa langkah mudah, baik bagi pengguna maupun penyedia jasa digital.
Theo menyarankan, salah satu langkah penting yang harus dilakukan pengguna ialah dengan memilih kata sandi atau password dan username yang unik, sehingga tidak mudah ditebak.
Bukan hanya itu, setiap username dan password dari platform berbeda disarankan agar berbeda satu dengan lainnya.
“Untuk pembayaran dibedakan username dan password yang biasa dipakai non financial,” katanya, dalam diskusi virtual, Kamis (24/9/2020).
Untuk mencegah lupa username atau password, penggunaan password manager bisa dilakukan oleh para pengguna aplikasi atau situs.
“Fungsi password manager menyimpan banyak password. Dan kita juga tidak perlu mengingat terlalu banyak password,” tuturnya.
Sementara itu, bagi penyedia aplikasi, Theo menilai penggunaan pihak ketiga dalam pembuatan application programming interface (API) tidak disalahkan.
“Tapi pastikan kunci API setelah aplikasinya diserahkan tau cara menggantinya. Sehingga kunci APi tidak disalahgunakan pihak ketiga,” katanya.
Lalu, penyedia jasa juga disarankan menggunakan fitur multi factor authentication (MFA), untuk memastikan aplikasi tidak dapat dijebol dengan mudah oleh oknum.
“Pastikan kalau indikasi kebocoran langsung ganti, non aktifkan API tersebut,” ucapnya.
https://money.kompas.com/read/2020/09/25/063300226/marak-tindak-kejahatan-ini-tips-aman-transaksi-digital