JAKARTA, KOMPAS.com - VP of Marketing Lazada Indonesia Sawitri Hertoto menyatakan, seiring meningkatnya aktivitas masyarakat dalam belanja online, tingkat kejahatan yang ditemukan pun semakin banyak.
Dia menyebutkan, berdasarkan data Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada tahun 2019 yang lalu, ada sebanyak 1.617 kasus penipuan online yang terjadi.
"534 lewat Instagram, 413 lewat WhatsApp dan 304 lewat Facebook. Jadi kebayang masih banyak di luar sana yang enggak lapor sama sekali," ujarnya dalam diskusi webinar Lazada secara virtual, Selasa (29/9/2020).
Sawitri mengungkapkan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan konsumen agar menjaga keamanan transaksi digital.
Pertama adalah selalu lindungi akun dengan kata sandi. Dia menyarankan, kata sandi yang digunakan harus kuat dan unik.
Sebab ada beberapa konsumen yang menggunakan kata sandi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir ataupun angka yang berurutan.
"Masih banyak yang menggunakan kata sandi seperti 123456. Jelas dong kata sandi itu mudah ditebak, makanya diusahakan menggunakan kata sandi yang ada angkanya, ada hurufnya bahkan kalau bisa yang ada tanda bacanya," jelasnya.
Selain itu, dia juga bilang, kata sandi yang digunakan di satu akun dan akun lainnya pun harus dibuat berbeda, mengganti kata sandi secara berkala juga harus dilakukan agar meminimalisir pembobolan kata sandi.
Kedua, jangan pernah memberikan data akun dan kata sandi beserta kode OTP ke siapapun secara online.
Sebab, jika data dan kode OTP sudah diberikan, kemungkinan besar semua data-data yang dimiliki konsumen akan diganti bahkan akan disalahgunakan.
Ketiga, selalu berkomunikasi dan menyelesaikan seluruh transaksi melalui situs, web atau platform resmi. Keempat, jangan klik tautan yang dikirimkan oleh siapapun diluar platform resmi.
"Karena banyak sekali SMS yang datang ke kita mengatasnamakan voucher seperti dari Lazada. Lalu kita disuruh mengklik, jangan mau. Pokoknya, aktivitas yang disuruh dilakukan di luar platform resmi, jangan mau melakukannya,"ucapnya.
Lalu yang kelima, lanjut dia, adalah selalu mengkonfirmasi data melalui Customer Service yang bersangkutan.
"Setiap platform e-commerce memiliki fitur untuk mengupdate data. Jadi apabila konsumen ingin melakukan pembaharuan data, jangan lupa melakukan konfirmasi juga melalui Customer Servicenya," jelas dia.
https://money.kompas.com/read/2020/09/29/150526126/5-tips-jaga-keamanan-transaksi-saat-belanja-online