Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Targetkan Raup Rp 5 Triliun dari ORI018

"Untuk yang ORI018 ini target awal kami, kami konservatif juga Rp 5 triliun. Ini biar masyarakat 'Wah cuma Rp 5 triliun kalau enggak segera cepat jangan menunggu-nunggu di akhir'," ujar Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan dalam video conference, Kamis (1/10/2020).

Ia pun merinci, pada penerbitan ORI017 sebelumnya pemerintah meraup Rp 18,3 triliun. Sedangkan pada penerbitan Sukuk Ritel (SR) seri SR013, dana yang didapat mencapai Rp 25,6 triliun.

Oleh karena itu, Deni mengajak, masyarakat yang berminat segera memasukan penawarannya karena kuota cukup terbatas. Meski begitu, tak menutup kemungkinan jumlah yang diterima oleh pemerintah lebih besar tergantung permintaan yang masuk.

"Kalau memang lebih tinggi daripada itu, kami pertimbangkan untuk ditingkatkan. Kami lihat mudah-mudahan dengan suku bunga yang turun sedikit ini tetap menarik dan masyarakat berlomba-lomba menempatkan dananya di ORI018," kata dia.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko menjelaskan, ORI018 ditawarkan secara online atau e-SBN. Surat utang pemerintah tersebut akan ditawarkan dengan kupon sebesar 5,7 persen.

Artinya, investor yang berinvestasi melalui surat utang pemerintah tersebut bakal mendapatkan imbal hasil sebesar 5,7 persen setiap tahun.


ORI018 merupakan instrumen investasi yang sekaligus bisa membantu pemerintah untuk membangun negeri. Pasalnya, ORI018 merupakan salah satu sumber pemerintah untuk membiayai APBN.

Adapun tahun ini, instrumen APBN digunakan untuk membiayai anggaran pemerintah dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).

ORI018 sendiri merupakan obligasi negara tanpa warkat. Sehingga dapat diperdagangkan di pasar sekunder, namun hanya antar investor domestik atau lokal yang mengacu pada digit ketiga kode Nomor Tunggal Identitas Pemodal (SID).

Masa penawaran ORI018 dimulai pada 1 Oktober 2020 dan ditutup 21 Oktober 2020 dengan masa jatuh tempo pada 15 Oktober 2023. Instrumen itu memiliki holding period selama satu periode pembayaran kupon. Artinya, ORI017 baru dapat dipindahbukukan pada 15 Desember 2020.

Investor ritel dapat membeli ORI017 dengan nilai minimum sebesar Rp 1 juta, sementara maksimum Rp 3 miliar. Nantinya, investor akan mendapatkan dana pembayaran kupon dari pemerintah pada tanggal 15 setiap bulannya.

https://money.kompas.com/read/2020/10/01/150700526/pemerintah-targetkan-raup-rp-5-triliun-dari-ori018

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke