Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sempat Dihantam Pandemi, Kini Penjual Sayur dan Es Krim Ini Bisa Panen Cuan

Di sisi lain, pandemi juga menuntut para pelaku usaha kreatif bahkan sampai beralih ke bisnis yang baru. Hal itu dilakukan semata untuk terus bertahan di dunia bisnis.

Salah satu penyesuaian yang dilakukan untuk mengembangkan bisnis yakni memanfaatkan kanal digital.

Mantan pelaku usaha konfeksi, Hubertus Wim Djanoko misalnya, harus menutup konfeksinya dan banting setir menjadi pebisnis sayur dan sembako.

"Walau konfeksi tutup, kami harus membantu karyawan di konveksi agar tetap bisa bertahan di tengah pandemi," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (5/10/2020).

Hubertus bukan tanpa alasan beralih ke bisnis sayur dan sembako. Sebab, bisnis barunya itu dinilai sangat relevan dengan kondisi saat ini dan yang paling penting bisa mendorong penghasilan.

Dia dan istrinya melihat, di tengah pandemi, masyarakat tidak bisa leluasa bepergian ke luar rumah untuk memenuhi kebutuhannya.

Dari sinilah, Wim membaca adanya peluang untuk membuka usaha dengan nama Sayur Home Delivery.

Dia memanfaatkan Tokopedia untuk memperkenalkan usahanya ke banyak orang. Terbukti, sejak Maret 2020, usahanya mengalami lonjakan pembelian.

"Sudah lebih dari 73.000 produk yang terjual melalui Tokopedia, 80 persen penjualan di Sayur Home Delivery berasal dari sana," ucapnya.

Per harinya, dia bilang ada sekitar 40 pesanan yang mereka layani. Tentu hal ini membuat omzetnya juga naik secara signifikan.


Pelaku UMKM yang memanfaatkan kanal digital tak hanya Wim. Richwan Hartono yang mempunyai usaha es krim juga mengalami hal yang serupa.

Bisnis es krim Richwan awalnya terinspirasi dari cuaca panas di Jakarta. Bersama dengan rekannya, Amie Tan yang memiliki pengalaman di bidang pastry, ia meluncurkan usahanya dengan nama Comeagain pada 2019.

Dalam proses pembuatan es krim, Richwan banyak terinspirasi dari karya seni. Contohnya saja lukisan Pablo Picasso yang menjadi dasar warna di varian Avigon, salah satu produk perpaduan rasa stroberi, sirsak, dan yoghurt.

Setahun beroperasi, kini sudah ada tiga cabang yang tersebar di berbagai pusat perbelanjaan di Jakarta. Namun, sejak adanya PSBB, mau tak mau, dia harus menutup semua gerai offline-nya.

"Penjualan menurun hingga 60 persen. Inilah yang mendorong kami untuk segera mengubah strategi dan mulai melakukan beberapa penyesuaian dan kami melakukan ini agar bisa mempertahankan bisnis. Kami memanfaatkan kanal digital seperti Tokopedia," ucapnya.

Selama di Tokopedia, pesanan dia disambut antusias banyak masyarakat. Selama pandemi ini, penjualannya di Tokopedia telah meningkat dua kali lipat.

"Saya merasa sangat terbantu, karena melalui kanal digital ini saya tidak perlu biaya sewa toko, pengeluaran menjadi lebih efisien dan kami bisa mempertahankan karyawan kami," ungkapnya.

Dia pun menyarankan kepada pelaku usaha lainnya, bila ingin memaksimalkan usahanya, harus mau terjun ke market digital. Apalagi, saat ini banyak orang yang memenuhi kebutuhannya dengan belanja online.

https://money.kompas.com/read/2020/10/05/160553426/sempat-dihantam-pandemi-kini-penjual-sayur-dan-es-krim-ini-bisa-panen-cuan

Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke