Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenkop UKM Siapkan Model Bisnis Korporasi Petani dan Nelayan

“Kami menyiapkan piloting business model korporasi petani atau nelayan yang bisa direplikasi di berbagai tempat. Misalnya beras seluas 800 hektar di Demak, kelapa sawit di Pelalawan Riau, serta beberapa komoditas lain yang bagus untuk piloting kerja sama antar kementerian,” ujarnya dalam diskusi webinar, Selasa (6/10/2020).

Dia bilang, pihaknya telah bekerja sama dengan Belanda untuk mengembangkan model koperasi pertanian yang dapat dijadikan model bisnis koperasi di tanah air.

Teten berharap pengembangan koperasi yang lebih modern akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani atau nelayan, yang akan dapat memetik profit dari bisnis model yang dikembangkan.

“Tidak bisa lagi petani, nelayan, dan UMKM berusaha sendiri secara perorangan, dalam skala kecil, tapi harus bergabung dalam skala efisien, sehingga kami dorong mereka untuk bergabung dalam koperasi,” ucapnya.

Teten juga mengatakan pihaknya akan memperkuat koperasi sebagai korporasi petani dan nelayan dari sisi pembiayaan, dengan menyediakan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.

“Koperasi diperkuat pembiayaannya dari LPDB-KUMKM, jadi koperasi beli gabah, baru diolah dan nanti yang menjual ke market adalah koperasi, agar petani mendapat keuntungan dari seluruh proses. Sejak penanaman, pengolahan, sampai dengan end product, seluruhnya dikelola petani, jadi bantuan pupuk, bibit, sampai pembiayaan, bisa dikelola untuk produktivitasnya,” katanya.

Ke depan, pihaknya juga akan mereplikasikan model bisnis serupa ke komoditas yang lain termasuk garam, ikan, dan lainnya, dengan menggandeng kementerian/lembaga lain, termasuk BUMN.

https://money.kompas.com/read/2020/10/06/165635326/kemenkop-ukm-siapkan-model-bisnis-korporasi-petani-dan-nelayan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke