Namun, banyak pihak meyakini, pertumbuhan tersebut akan dibayang-bayangi oleh potensi kejahatan digital, seperti halnya penipuan secara online.
Gojek, sebagai salah satu aplikasi terbesar di Indonesia saat ini pun telah menginisiasi berbagai langkah guna meningkatkan keamanan pelanggan maupun mitra perusahaan.
SVP Corporate Affairs Gojek, Rubi Purnomo, mengatakan, langkah peningkatan keamanan terdiri dari tiga pilar utama, yakni edukasi, teknologi dan proteksi.
Rubi menjelaskan, untuk pilar edukasi pihaknya telah meluncurkan sebuah modul yang relevan, diperuntukan bagi pelanggan maupun mitra.
"Selain itu juga kami berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan," ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa (13/10/2020).
Lalu, Gojek juga sudah mengeluarkan berbagai fitur teknologi, yang diberi nama Gojek Shield, guna mencegah tindak kejahatan bagi pengguna ataupun mitra driver.
Gojek setidaknya memiliki tiga fitur utama untuk melindungi pelanggan, yang terdiri dari penyamaran nomor telepon, intervensi pesan, dan tombol darurat terhubung langsung dengan unit darurat.
"Ini semua berbasis kecerdasan buatan atau AI," kata dia.
Sementara bagi para mitra driver, Gojek menyediakan fitur verifikasi wajah. Fitur tersebut baru diluncurkan, guna mengantisipasi penyalahgunaan akun mitra.
Pilar terakhir namun tidak kalah pentingnya, ialah proteksi. Melalui pilar ini, Gojek ingin memberikan jaminan perlindungan dan penanganan bagi seluruh pengguna.
Beberapa jaminan utama yang diberikan Gojek ialah verifikasi mitra driver, pengembalian saldo GoPay, dan asuransi bagi mitra maupun pelanggan.
"Kalau ada kecelakaan bahkan sampai kematian mendapatkan santunan dari asuransi kita," ucap Rubi.
Melalui tiga pilar utama tersebut, Gojek berharap dapat meminimalisasi terjadinya tindak kejahatan digital di aplikasi, baik untuk pelanggan maupun mitra.
https://money.kompas.com/read/2020/10/13/154857726/ini-cara-gojek-tingkatkan-keamanan-pelanggan-dan-driver