Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Petani Holtikultura Terpaksa Buang Hasil Panen karena Tak Ada yang Membeli

"Tidak sedikit yang mengeluh yang merasakan pembeli kok pada sedikit, kok pada menurun. Mereka merasa terganggu dalam kegiatan produksinya," ujarnya dalam webinar MarkPlus, Selasa (13/10/2020).

Setelah diselidiki, penyebab menurunnya jumlah pembeli adalah karena banyaknya daerah-daerah yang menerapkan lockdown dan adanya resesi, sehingga daya beli masyarakat pun juga ikut menurun.

Bahkan, lebih parahnya lagi, produk-produk hortikultura yang dihasilkan oleh petani, harus dibuang karena sudah tidak layak dikonsumsi.

"Padahal jumlah hasil panennya sama seperti di hari-hari normal. Cuma karena enggak ada yang beli, banyak yang tersisa, banyak yang busuk makanya harus dibuang," katanya.

Selain itu pula ada juga beberapa produk holtikultura seperti terong ungu yang sengaja diberikan ke hewan ternak sebagai makanannya.

Oleh sebab itu Winarno berharap agar Pemerintah Indonesia mau mempertemukan para petani Indonesia ke pedagang, atau mempertemukan antara petani dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) agar produk-produk holtikultura para petani bisa didistribusikan ke PHRI.

Sehingga dengan begitu hasil usaha kebun milik petani tidak lagi harus dibuang, melainkan dibeli dan ditampung oleh perhotelan atau restoran.

"Semoga pemerintah mau mempertemukan pembeli dengan pasarnya seperti PHRI, jadi produk lokalnya bisa ditampung mereka. Tidak harus dibuang," jelas dia.

https://money.kompas.com/read/2020/10/13/163052826/petani-holtikultura-terpaksa-buang-hasil-panen-karena-tak-ada-yang-membeli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke