Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Pemasaran Regional Jatimbalinus, Rustam Aji, mengatakan, semenjak diselenggarakannya Program Langit Biru di Kabupaten Gianyar pada September lalu, konsumsi produk Premium menurun drastis menjadi tinggal 3 persen dari yang sebelumnya masih sebesar 18 persen dari total konsumsi BBM bensin.
Sebaliknya, untuk BBM jenis Pertalite dengan Research Octane Number (RON) 90, konsumsinya meningkat dari 67 persen menjadi 83 persen.
Penurunan konsumsi Premium lebih dalam terjadi di Kota Denpasar.
Proporsi konsumsi produk Premium sebelum bergulirnya program diskon Pertalite ini sebesar 28 persen dari total seluruh produk bensin atau sekitar 114 Kilo Liter (KL) dari konsumsi keseluruhan produk yang sebanyak 408 KL per hari.
Setelah Program Langit Biru bergulir, perbandingan konsumsi produk Premium di Kota Denpasar hanya tinggal 8,5 persen atau sebanyak 42 KL dari total konsumsi seluruh produk gasoline di wilayah tersebut yang perharinya dilayani oleh Pertamina sebanyak 490 KL.
"Hal ini seiring dengan meningkatnya konsumsi produk Pertalite yang naik proporsinya dari 53 persen menjadi 75 persen sampai dengan pekan kedua di Bulan Oktober," ujar Rustam dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (14/10/2020).
Selain itu, Rustam mengklaim, program ini juga memberikan dampak positif terhadap kualitas udara di Pulau Dewata.
Hal tersebut terefleksikan dengan indeks kualitas udara yang terus menurun (semakin baik) di Denpasar.
Sebelum diterapkannya diskon Pertalite, rata-rata indeks kualitas udara di Denpasar sebesar 67,5. Sedangkan pada minggu pertama September kemarin, tercatat indeks kualitas udara di Denpasar rata-rata di angka 51.
"Bahkan rata-rata seminggu akhir September, rata-rata indeks kualitas udara di angka 48," ucap Rustam.
https://money.kompas.com/read/2020/10/14/100800526/ada-diskon-pertalite-konsumsi-premium-turun-di-bali