Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Merger, Lebih Baik Beli atau Jual Saham BRI Syariah?

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri bakal merger menjadi satu entitas. Proses merger ini dimulai pada Selasa (13/10/2020) dengan penandatanganan conditional merger agreement.

Selanjutnya, pemerintah akan mengurus perizinan merger bank syariah BUMN ini ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan ke pasar modal.

Kemudian, pada minggu ketiga Oktober, pemerintah bakal melangsungkan announcement plan merger, sementara legal merger diperkirakan baru terjadi pada Februari 2021.

Pelaku pasar menyambut positif merger bank syariah BUMN ini. Pada perdagangan Selasa (13/10/2020), harga saham BRI Syariah melesat 25 persen ke level Rp 1.125 per saham.

Terjadi 77.579 kali transaksi yang melibatkan 915,49 juta saham senilai Rp 989,48 miliar.

Seperti diketahui, BRI Syariah akan menjadi induk dari penggabungan bank syariah ini.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, merger bank syariah BUMN akan berdampak positif terhadap bisnis bank syariah BUMN dan bagi perekonomian Indonesia. Terlebih lagi, prospek perbankan syariah memang masih cukup cerah dan ruang ekspansinya cukup terbuka lebar.

"Konsolidasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan kekuatan perbankan syariah dari segi aset sehingga dapat menjadikan perbankan syariah tersebut menjadi perbankan syariah terbesar di Indonesia bahkan Asia," tutur Oke saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (13/10/2020).

Merger bank syariah BUMN ini juga berdampak positif, terutama bagi emiten yang menjadi induk dari bank syariah tersebut karena dapat meningkatkan kontribusi dari luar pasar bank konvensional.

Penggabungan bank syariah BUMN ini tidak memberikan efek negatif pada bank konvensional karena sejauh ini masing-masing pasar sudah memiliki segmentasinya sendiri.

Bernada serupa, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, merger bank syariah BUMN dapat menaikkan sisi fundamental perusahaan, baik dari modal dan pendapatan ke depannya. Dengan begitu, ia menilai kenaikan harga saham saat ini cukup wajar.


"Hanya saja perlu diperhatikan karena kenaikan harga saham yang signifikan juga tidak sehat," ungkap dia.

Menurut Chris, pelaku pasar bisa memanfaatkan momentum jangka pendek dengan adanya merger bank syariah BUMN ini.

Okie merekomendasikan investor untuk hold BRIS dengan target harga Rp 1.180 per saham.

"Karena kenaikan dari BRIS ini sudah cukup signifikan, sehingga rekomendasi buy kami revisi menjadi hold," ujar dia.

Meskipun masih ada potensi kenaikan, Okie mengimbau investor untuk berhati-hati seiring adanya potensi aksi ambil keuntungan karena ekspektasi pelaku pasar yang cukup tinggi.

Chris menambahkan, BRIS cukup menarik dengan nilai buku yang masih cukup murah dibanding dengan bank syariah yang sudah tercatat di BEI, yakni PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS). Chris merekomendasikan buy BRIS dengan harga Rp 1.400 per saham.

Ia juga merekomendasikan buy BTPS dengan target harga Rp 4.000 per saham. Sementara target harga Okie untuk BTPS adalah Rp 4.500. Menurut Okie, prospek BTPS juga tergolong menarik seiring dengan potensi perkembangan bank syariah di Indonesia. (Nur Qolbi)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: BRI Syariah (BRIS) merger, enaknya buy atau sell saham BRIS, ya?

https://money.kompas.com/read/2020/10/14/124037626/merger-lebih-baik-beli-atau-jual-saham-bri-syariah

Terkini Lainnya

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke