Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mimpi NTB Miliki Rel Kereta Api di Pulau Sumbawa

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berencana membangun jalur kereta api di Pulau Sumbawa, pulau terbesar yang ada di provinsi tersebut. 

Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Bayu Windia di Mataram, mengatakan pembangunan jalur rel kereta api itu untuk efisiensi waktu dan menghubungkan konektivitas moda transportasi di pulau terbesar di NTB itu.

"Kalau dari sisi jarak 500 km itu layak, kalau di bawah 500 km itu cukup transportasi darat, seperti bus. Tapi seperti apa kita perlu hitung. Makanya kita perlu survei dulu," ujar dia dilansir dari Antara, Rabu (21/10/2020).

Ia menjelaskan, rencana jalur kereta api tersebut akan di bangun mulai dari Pelabuhan Poto Tano di Kabupaten Sumbawa Barat sampai Sape di Kabupaten Bima. Sehingga, jika rencana ini bisa terlaksana maka akan memangkas waktu tempuh dari kabupaten kota di Pulau Sumbawa.

"Pembangunan ini untuk efisiensi jarak tempuh. Karena jarak Poto Tano sampai Sape itu 560 km," ujar Bayu.

Menurut dia, pembangunan jalur kereta api di Pulau Sumbawa tersebut sejalan dengan rencana pemerintah pusat yang akan membangun jalur kereta api di seluruh wilayah Indonesia.

"Jadi nanti ini inline dengan rencana pemerintah pusat yang akan membangun jalur kereta api di Indonesia," jelas mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) NTB ini.

Terkait pelaksanaan survei tersebut, Bayu menegaskan baru bisa dilakukan 2021. Sedangkan, untuk biaya kebutuhan anggaran untuk jalur kereta api tersebut tergantung dari hasil survei yang nantinya dilakukan.

"Kalau untuk anggaran yang dibutuhkan kita belum tahu, karena nanti semua tergantung dari hasil survei. Apalagi prosesnya juga masih panjang," kata dia.

https://money.kompas.com/read/2020/10/21/092120126/mimpi-ntb-miliki-rel-kereta-api-di-pulau-sumbawa

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke