Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Omzet Anjlok Selama Pandemi, Aulia: Bersyukur Banget Dapat Bantuan dari Pak Presiden Ini...

Untuk mengurangi dampak pandemi terhadap UMKM, pemerintah pun menggelontorkan beragam program bantuan untuk membantu UMKM. Salah satu bantuannya yaitu Bantuan Presiden (Banpres) Produktif atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan sebesar Rp 2,4 juta per UMKM.

Aulia Rahmawati, salah satu pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan itu mengaku merasa terbantu dengan adanya prorgam bantuan tersebut. Pasalnya usaha dia bersama sang suami, Ujang Tajudin selama pandemi benar-benar anjlok.

Aulia bersama suaminya, Ujang Tajudin selama ini mendaur ulang sampah menjadi mainan berbentuk robot. Mereka biasanya memanfaatkan pameran-pameran sekolah untuk menjajakan produknya.  Dia pun bisa mendapatkan omzet jutaan rupiah.

"Sekali ikut pameran atau event itu kita dapat omzet Rp 3 juta-an. Sebulan itu ada 1 atau 3 kali event, tergantung undangan. Tapi sejak pandemi semua sekolah ditutup, event enggak ada, omzet kita 100 persen turun," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/10/2020).

Hingga suatu hari mereka kedatangan tamu dari Staf Kelurahan untuk mendata UMKM yang bakal mendapatkan BLT. Mereka memberikan berbagai data seperti KTP, KK hingga foto produk sebagai persyaratan yang dibutuhkan.

Tak beberapa hari kemudian, akhirnya mereka mendapatkan konfirmasi dari pihak Bank BRI terpilih sebagai nasabah UMKM yang mendapatkan BLT sebesar Rp 2,4 juta.

Dia mengaku senang dengan bantuan tersebut. Selain proses yang cukup cepat, dana yang diperoleh pun bisa dia gunakan untuk membeli peralatan lain membuat robot seperti lem dan beberapa jenis cat.

Bahkan sisa bantuan dana tersebut dia gunakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

"Alhamdullilah merasa terbantu banget. Sisa untuk beli lem kami gunakan untuk kebutuhan kami sehari-hari. Bersyukur banget bantuan dari Pak Presiden ini," ungkapnya.


Saat ini pun Aulia mulai mencoba cara lain agar tetap bisa memiliki pendapatan. Yaitu dengan memperkenalkan produknya lewat media sosial Facebook.

Memang, pembelinya sampai saat ini belum banyak. Masih berkisar 2-3 orang per minggunya. Namun dia optimistis usahanya tersebut akan bisa kembali bangkit secara perlahan.

"Sekarang dinikmati dulu aja, sambil mencoba menggenjot penjualannya dari Facebook. Sedikit memang pembelinya, tapi Alhamdullilah enggak kosong banget yang beli, ada 2-3 orang," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2020/10/25/090900726/omzet-anjlok-selama-pandemi-aulia--bersyukur-banget-dapat-bantuan-dari-pak

Terkini Lainnya

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke