Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Deretan 4 Waduk Terbesar di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Waduk merupakan cekungan besar yang difungsikan sebagai penampung air. Itu sebabnya, waduk banyak dibuat dalam kawasan aliran sungai yang memiliki cekungan alam sehingga meminimalkan biaya pembangunan dinding waduk.

Di satu titik, aliran sungai tersebut akan dibendung oleh dam agar cekungan tersebut bisa terisi oleh air dalam kawasan yang cukup luas. Dalam pembangunan pembangunan waduk-waduk besar di Indonesia, bahkan seringkali harus menggusur banyak desa lantaran luasnya wilayah genangan.

Pemanfaatan waktu tak hanya untuk irigasi pertanian, namun juga digunakan untuk pembangkit tenaga listrik, pengendali banjir, hingga area wisata.

Berikut ini daftar 4 waduk terbesar di Indonesia:

1. Waduk Jatiluhur

Waduk Jatiluhur sejauh ini memegang rekor sebagai waduk terbesar di Indonesia, bahkan yang terbesar di Asia Tenggara. Luasan genangannya mencapai 8.300 hektare yang berada di Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cianjur, dan Bandung.

Waduk ini mulai dibangun sejak era Presiden Soekarno pada tahun 1957 untuk mengairi irigasi sawah seluas 242.000 hektare. Waduk Jatiluhur sebenarnya tersambung dengan waduk besar lainnya yang masih dalam aliran Sungai Citarum yakni Waduk Cirata yang berada di sisi Selatan.

2. Waduk Jatigede

Waduk Jatigede merupakan waduk besar yang dibangun pemerintah mulai tahun 2008 namun baru bisa diresmikan pada tahun 2015. Letaknya berada di Kabupaten Majalengka dan Sumedang yang membendung aliran Sungai Cimanuk.

Luasan area genangannya yakni mencapai 4.980 hektare yang menjadikannya sebagai waduk terbesar selanjutnya di Indonesia. Selain irigasi, fungsi utama waduk ini yakni untuk pembangkit listrik.

3. Waduk Gajah Mungkur

Waduk Gajahmungkur berada di satu kabupaten, yakni Kabupaten Wonogiri. Proyek waduk ini menenggelamkan 7 kecamatan sekaligus di kabupaten yang berada di ujung paling Timur Jawa Tengah tersebut. Total ada 51 desa yang digusur dan penduduknya dipindah ke sejumlah kabupaten di Pulau Sumatera lewat program transmigrasi.

Selain untuk pertanian, Gajah Mungkur dibangun untuk mengendalikan banjir di sepanjang aliran Kali Bengawan Solo, terutama menghindarkan Kota Solo dari luapan banjir sungai yang berhulu di Pegunungan Sewu tersebut.

Luas genangannya mencapai sebesar 8.800 hektar dalam kapasitas maksimum atau saat puncak musim hujan. Namun sebagian besar genangan bersifat pasang surut, sehingga luas eksisting yang selalu tergenang air hanya seluas sekitar 2.000 - 3.000 hektare.

4. Waduk Kedungomo

Waduk Kedungombo berada di 3 kabupaten di Jawa Tengah yakni Sragen, Grobogan, dan Boyolali. Waduk ini mulai dibangun sekitar Tahun 1980, dan selesai pada tahun 1991.

Luas genangan waduk ini mencapai 2.830 hektar. Namun jika ditambahkan dengan area daratan pasang surut, luasnya mencapai 6.570 hektar. Pembangunan Waduk Kedungombo seringkali dikaitkan dengan konflik pembebasan lahan di era Orde Baru.

Selain 4 waduk di atas, Indonesia memiliki beberapa waduk besar lainnya yang luasan genangannya mencapai di atas 2.000 hektar dan tersebar di Pulau Jawa dan luar Jawa.

Beberapa yang masuk kategori waduk terbesar di Indonesia tersebut antara lain Waduk Sigura-gura, Waduk Karangkates, Waduk Batu Tegi, Waduk Riam Kanan, Waduk Wonorejo, Waduk Tilon, dan Waduk Bili-bili.

https://money.kompas.com/read/2020/11/01/100832326/deretan-4-waduk-terbesar-di-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke