Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"UKM Kita Bisa Ikut Turut Aktif Menikmati Fasilitas GSP ini...

Duta Besar Republik Indonesia untuk AS Muhammad Lutfi menyatakan, perpanjangan GSP akan menggenjot arus perdagangan antar kedua negara. Tentunya ini akan berdampak baik bagi para pelaku usaha di Indonesia,tak terkecuali UKM.

Lantaran, pos-pos tarif yang mendapatkan fasilitas GSP, banyak diproduksi oleh UKM di Indonesia, seperti mebel, perhiasan perak, hand bag, hingga pintu kayu.

"Sehingga ini memastikan bahwa UKM kita bisa ikut turut aktif menikmati fasilitas GSP ini, khususnya yang bergerak di bidang hand bag, pintu kayu, perhiasan," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (2/11/2020).

Ia mengatakan, saat terjadi disrupsi perdagangan dunia akibat pandemi Covid-19, adanya keringanan bea masuk hingga nol persen di pasar AS tentu membawa angin segar bagi eksportir di Tanah Air. GSP menjadi insentif yang tepat bagi produk-produk primadona Indonesia.

"Termasuk bagi sektor UKM untuk bersaing di pasar AS," kata dia.

Lutfi mengatakan, pada 2019 nilai ekspor Indonesia dengan fasilitas GSP mencapai 2,61 miliar dollar AS atau setara 13,1 persen dari keseluruhan ekspor Indonesia ke AS yang berjumlah 20,1 miliar dollar AS.

Sementara untuk periode Januari-Agustus 2020, nilainya berjumlah 1,87 miliar dollar AS atau naik 10,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Namun, selama ini dari 3.572 pos tarif yang mendapatkan fasilitas GSP, tercatat baru 729 pos tarif atau hanya 20,4 persen yang menggunakan tarif nol persen ke pasar AS. Sisanya, hampir 80 persen belum dimaanfaatkan.

Oleh sebab itu, ia memastikan, pemerintah dan pemangku kepentingan terkait akan mendorong pemanfaatan GSP tersebut. Sosialisasi yang intensif akan dilakukan kepada para eksportir Indonesia.

Selain itu, disusun pula road plan yang fokus pada skema 5+7+5 untuk meningkatkan perdagangan ke AS. Terdiri dari 5 produk utama, mencakup apparel atau pakaian, produk karet, alas kaki, elektronik, dan furniture.

Lalu 7 produk potensial mencakup produk kayu, travel goods, produk kimia lainnya, perhiasan, mainan, rambut artifisial, dan produk kertas. Serta 5 produk strategis mencakup produk mesin, produk plastik, suku cadang otomotif, alat optik dan medis, serta produk kimia organik.

Lutfi menekankan, fasilitas GSP sangat penting dalam membantu produk-produk ekspor unggulan Indonesia dapat terus kompetitif di pasar AS yang memang dikenal memiliki tingkat persaingan yang tinggi.

"Apalagi selama ini AS merupakan pasar ekspor non-migas terbesar kedua di dunia bagi Indonesia," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2020/11/03/113600026/-ukm-kita-bisa-ikut-turut-aktif-menikmati-fasilitas-gsp-ini-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke