Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Sektor UMKM yang Dinilai Perlu Go Digital

Ekonom UOB Indonesia, Enrico Tanuwidjaja mengatakan, ada beberapa sektor UMKM yang mungkin perlu mengadopsi teknologi digital lebih cepat. Sektor tersebut, antara lain teknologi informasi dan komunikasi, jasa finansial, sektor perikanan, sektor pertanian, sektor kesehatan, dan sektor jasa lainnya.

"Ada beberapa sektor yang butuh (mengadopsi digital), yaitu sektor pertanian, perikanan, dan jasa lainnya, ini berpotensi," kata Enrico dalam Media Roundtable Discussion UOB Indonesia secara virtual, Selasa (3/11/2020).

Sektor kesehatan misalnya, transformasi digital mampu menunjang konsultasi dokter/telemedicine saat pandemi Covid-19.

Sama halnya dengan jasa finansial. Masyarakat akan sangat membutuhkan jasa finansial yang bisa diakses hanya dengan memanfaatkan ponsel untuk berbelanja, menabung, atau berinvestasi.

Keperluan digitalisasi di sektor ini semakin nyata untuk penetrasi layanan keuangan di seluruh penjuru Tanah Air, dari kota hingga ke desa. Pasalnya di beberapa titik, banyak warga yang belum memiliki akses finansial sehingga tingkat inklusi dan literasi keuangan rendah.

"Yang kita lihat support dari teknologi digital belum sampai ke sana (pedesaan)," ungkapnya.

Sementara untuk mengadopsi digital di sektor pertanian, ada baiknya Indonesia bekerjasama dengan negara yang sektor pertaniannya kuat, seperti Jepang dan Thailand. Kedua negara itu sudah bergantung pada teknologi di sektor pertanian.

Lalu di sektor perikanan, digitalisasi diperlukan agar nelayan memiliki akses pembiayaan, menghasilkan panen ikan yang sehat, dan memotong rantai distribusi dari daerah satu ke daerah lainnya.

"Ada di daerah Jawa Barat, memberi makan ikan sudah digitalisasi. Menyebar bibit makanan dengan remote. Jadi jumlah makanan sudah ditakar, timingnya selalu tepat, hasil panen ikan lebih sehat, lebih banyak, dan bergizi," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2020/11/03/183200826/ini-sektor-umkm-yang-dinilai-perlu-go-digital

Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke