Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Naik 22,66 Persen, Laba BSM Tembus Rp 1,07 Triliun di Kuartal III

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mencatatkan perolehan laba senilai Rp 1,07 triliun di kuartal III 2020.

Laba tersebut naik sekitar 22,66 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Direktur Finance, Strategy dan Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho mengatakan, kenaikan laba terutama didorong oleh perbaikan cost of fund akibat peningkatan rasio dana murah atau current account dan saving account (CASA).

"Pencapaian positif ini menjadi pijakan bagi keberlanjutan Mandiri Syariah menjelang penggabungan (merger) dengan dua bank syariah milik Himbara tahun depan," kata Cahyo dalam siaran pers, Selasa (10/11/2020).

Cahyo menyampaikan, kinerja Mandiri Syariah terjaga positif berkat peningkatan fee based income, terutama yang disumbang dari layanan digital, produk berbasis emas, dan pendapatan margin pembiayaan consumer.

Dari sisi volume bisnis, Mandiri Syariah mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) di angka Rp 106,12 triliun hingga akhir September 2020.

DPK naik 17,26 persen dari Rp 90,49 triliun pada September 2019.

Menurut Cahyo, tabungan menjadi kontributor dan produk andalan dengan pertumbuhan sebesar 19,12 persen yoy menjadi Rp 44,77 triliun.

Hal ini menjadikan porsi CASA mencapai hingga 59,22 persen dari total DPK.

"Peningkatan DPK tersebut menjadikan nilai aset Mandiri Syariah mencapai Rp 119,43 triliun atau naik 16,19 persen dari September 2019 yang sebesar Rp 102,78 triliun," ucap Cahyo.

Dari sisi pembiayaan, Mandiri Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 79,27 triliun, tumbuh 7,39 persen (yoy).

Sementara, rasio kredit macet alias non performing financing (NPF) membaik.

NPF net menjadi 0,61 persen per September 2030 dari sebelumnya di level 1,07 persen.

Sedangkan NPF Gross tetap terjaga diangka 2,66 persen di September 2020, sama dengan posisi September 2019.

“Kami sadar kualitas pembiayaan menjadi tantangan besar dalam masa pandemi ini, untuk itu kami memperkuat cadangan sebagai antisipasi risiko, khususnya bagi nasabah yang direstrukturisasi, dengan meningkatkan cash coverage sebesar 34,17 persen menjadi 141,26 persen per September 2020," ucap Cahyo.

Transaksi digital naik pesat

Direktur Information Technology, Operation & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii menambahkan, selama masa pandemi terjadi pergeseran cara transaksi dari transaksi di cabang menjadi transaksi digital.

Hal tersebut memberikan dampak positif pada pertumbuhan fee based income (FBI) layanan digital yang melonjak 35,82 persen yoy dari Rp 167,76 miliar menjadi Rp 227,84 miliar hingga September 2020.

FBI dari layanan digital tersebut memberikan kontribusi pada naiknya fee based income (FBI) hingga 10,33 persen (yoy) menjadi Rp1,50 triliun pada September 2020 dari Rp1,36 triliun.

"Hingga September 2020, jumlah transaksi melalui Mandiri Syariah Mobile (MSM) melonjak hingga 90 persen dengan jumlah mencapai 31,89 juta transaksi. hampir 40 persen nasabah baru melakukan pembukaan rekening secara online," kata Syafii.

https://money.kompas.com/read/2020/11/10/171739426/naik-2266-persen-laba-bsm-tembus-rp-107-triliun-di-kuartal-iii

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke