Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diharapkan Topang Kebutuhan Migas Domestik, Pengerjaan Proyek Lapangan Sidayu Dipercepat

KOMPAS.com – Anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) PT Saka Indonesia (PGN Saka) mempercepat pengembangan proyek Lapangan Sidayu.

Percepatan ini ditandai dengan pelaksanaan pemindahan Top Side Platform Sidayu ke atas kapal tongkang (load out). Dengan dimulainya load out, progress proyek pengembangan Lapangan Sidayu telah mencapai 91 persen.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto mengungkapkan, PGN terus mendorong anak perusahaan hulu PGN SAKA untuk meningkatkan produksi sembari berupaya mendapatkan sumber-sumber minyak dan gas (migas) lain.

“Kami bersyukur bahwa pada 2019 PGN SAKA berhasil mendapatkan perpanjangan pengelolaan Wilayah Kerja Pangkah,” ujarnya saat meninjau langsung Seremonial pelaksanaan Load Out Topside Platform Sidayu, Jumat (13/11/2020).

Dia mengatakan, pengembangan dan pengelolaan Lapangan Sidayu dapat menjadi milestone baru dalam menopang kebutuhan minyak dan gas bumi untuk ketahanan energi domestik.

“Khususnya di area Jawa Timur, PGN SAKA memiliki kewajiban untuk menyuplai gas ke Pembangkit Jawa Bali (PJB) Jawa Timur dengan volume optimum yang dihasilkan lapangan-lapangan di Blok Pangkah,” ujarnya.

Redy menyatakan, produksi di Lapangan Sidayu juga turut berperan dalam membantu pemerintah mengejar target produksi satu juta barel per hari (BOPD).

Saat ini, PGN SAKA mengelola 10 Wilayah Kerja (WK) di Indonesia dan satu blok Shale Gas di Lapangan Fasken, Texas-Amerika Serikat.

Lalu pengelolaan di 6 WK sebagai operator dengan kepemilikan 100 persen hak partisipasi di WK Pangkah, South Sesulu, Wokam II, Pekawai, West Yamdena, dan Muriah.

Topang kebutuhan energi Indonesia

Sementara itu, Penjabat Sementara (Pjs) Direktur Utama Susmono Soetrisno mengatakan, initial production dari Lapangan Sidayu ini diharapkan mencapai sekitar 7.000 BOPD untuk minyak dan sekitar 3,9 Million standard cubic feet per day (MMSCFD) untuk gas dari 3 sumur produksi.

Rencananya, produksi dari Lapangan Sidayu tersebut akan terhubung dengan fasilitas produksi yang ada melalui pipa bawah laut.

Pengembangan proyek ini merupakan bentuk kontribusi PGN Saka dalam memenuhi pasokan energi untuk Indonesia di tengah Pandemi Covid-19 dan fluktuatifnya harga minyak yang cenderung menurun.

Komitmen dalam mengejar efektivitas dan efisiensi pelaksanaan proyek diwujudkan dalam percepatan penyelesaian proyek lima bulan lebih cepat dari target awal.

Dengan demikian, target first oil Lapangan Sidayu akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2021.

Adapun, rencana sail away platform tersebut akan dilaksanakan pada akhir November 2020. Diikuti dengan instalasi jacket dan Topside WHP-D, kemudian WHP-C yang ditargetkan selesai pada akhir Desember 2020.

Selanjutnya akan dilakukan pengeboran tiga sumur, yaitu dua sumur re-entry dan satu sumur pengembangan baru. Dengan begitu, keseluruhan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai kontraktual.

Sesuai dengan persetujuan Plan of Development (POD), pengembangan Lapangan Sidayu terdiri dari pembangunan dua wellhead platform, yaitu Well-Head Platform C (WHP C) dan Well-Head Platform D (WHP D), production pipeline dan gas lift pipeline.

PGN Saka bekerja sama pula dengan rekanan yang telah ditunjuk untuk mengerjakan pembangunan platform dan pipeline ini.

https://money.kompas.com/read/2020/11/13/180319026/diharapkan-topang-kebutuhan-migas-domestik-pengerjaan-proyek-lapangan-sidayu

Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke