Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Resmi, Telkomsel Suntik Dana Rp 2,17 Triliun ke Gojek

Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), VP Investor Relations Telkomsel Andi Setiawan mengatakan, pada Senin (16/11/2020), Telkomsel sebagai anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa resmi menandatangani perjanjian atas investasi senilai 150 juta dollar AS.

“Investasi di AKAB dilakukan sebagai komitmen Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi digital untuk memberikan layanan beyond connectivity,” ujar Andi.

Menurut Andi, perusahaannya percaya bahwa kolaborasi ini dapat memberikan layanan dan solusi yang lebih baik kepada masyarakat dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkesinambungan.

“Dengan transaksi ini, terhitung sejak terpenuhinya segala syarat berdasarkan perjanjian dan ditandatanganinya dokumen terkait, maka Telkomsel akan memiliki investasi di AKAB sebesar 150 juta dollar AS,” kata dia.

Beberapa waktu belakangan, berembus kabar bahwa Telkom Group berencana menggelontorkan investasi kepada perusahaan ride-hailing, Gojek. Kabar itu pun kini menguat.

Anak perusahaan Telkom, Telkomsel, disebut akan membeli convertible bond (CB) atau obligasi konversi Gojek senilai 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun (kurs rupiah saat berita ini ditulis).

Menurut salah seorang sumber yang dekat dengan hal tersebut, Telkomsel telah beberapa kali berdiskusi dengan Gojek untuk membahas investasi ini. Sumber mengatakan, investasi ini akan mendorong perluasan bisnis digital milik Telkom.

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, perusahaannya tidak bisa banyak berkomentar. Sebab, pihaknya terikat pada non-disclosure agreement (NDA) dengan pihak-pihak terkait.

Namun, Setyanto mengatakan, Telkomsel akan terus mengekspansi bisnisnya dengan memaksimalkan sumber daya yang sudah ada.

"Dalam mengembangkan layanan dan produk yang customer-centric, perseroan tentunya akan terus berusaha untuk mencari peluang pengembangan usaha," kata Setyanto.

Ia pun tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan bisnis melalui kemitraan dan membeli sumber daya dari eksternal, seperti startup.

"Proses pengembangan tersebut dilakukan secara organik maupun in-organik dengan melakukan pengembangan layanan, terutama yang berbasis layanan digital, ataupun pengembangan potensi bisnis dengan berkolaborasi bersama perusahaan lain," lanjut Setyanto.

https://money.kompas.com/read/2020/11/17/134500026/resmi-telkomsel-suntik-dana-rp-217-triliun-ke-gojek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke