Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luhut Sindir Pejabat yang Hadiri Kerumunan di Petamburan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyayangkan kerumunan yang mengabaikan penerapan protokol kesehatan terjadi di Petamburan, Jakarta, beberapa waktu lalu, di tengah upaya pemerintah menekan penyebaran kasus Covid-19.

"Kita tidak ingin kerumunan karena ternyata kerumunan-kerumunan itu adalah penyebab klaster-klaster baru, dan itu sudah ada evidence (bukti) sama kita," kata Luhut dilansir dari Antara, Rabu (18/11/2020).

"Seperti di Jakarta kita sangat menyayangkan terjadi kerumunan-kerumunan yang tidak baik," kata Luhut dia lagi.

Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu juga menyayangkan kerumunan tanpa memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 itu juga dihadiri oleh pejabat pemerintah.

"Disayangkan juga pejabat ada yang hadir dalam kerumunan itu," imbuh Luhut tanpa menyebut secara gamblang kerumunan yang dimaksud.

Luhut juga menyoroti tidak dilakukannya prosedur karantina yang dilakukan seorang tokoh, lagi-lagi, tanpa menyebut secara gamblang tokoh yang dimaksud.

Ia menuturkan, berdasarkan pengalamannya melakukan kunjungan kerja ke luar negeri beberapa waktu lalu, ia sendiri harus melakukan karantina selama satu minggu sebelum kemudian melakukan aktivitas.

"Saya kembali dari Yunnan tiga minggu yang lalu itu satu minggu saya quarantine (karantina) sebelum saya melakukan kegiatan yang lain," ungkap Luhut.

"Begitu juga nanti setelah balik dari Amerika, kami juga ada prosedur harus quarantine. Saya pikir tidak boleh ada dispensasi pada siapapun yang balik dari.. terutama balik dari negara-negara yang dianggap bermasalah," imbuh dia.

Luhut menambahkan, semua lapisan masyarakat harus mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan dan prosedur pencegahan Covid-19 demi memutus penyebaran virus tersebut.

Penerapan protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak penting untuk terus dilakukan.

Mantan Menko Polhukam itu menilai tingkat kematian nasional dari sejumlah provinsi yang berkontribusi besar terhadap mayoritas kasus nasional hingga kini terus menunjukkan perbaikan. Namun, ia mengaku ada beberapa provinsi yang juga masih mengalami masalah di sana sini.

"Kalau terus kita disiplin, tidak ada yang aneh-aneh pejabat-pejabat atau yang merasa pejabat, membuat kerumunan-kerumunan, saya pikir kita akan bisa meng-contain (menahan) Covid-19 ini sampai nanti kita menunggu vaksinasi yang Insya Allah akan kita lakukan pada akhir tahun ini," ujar Luhut.

Seperti diberitakan, di Jakarta telah terjadi kerumunan yang menimbulkan kekhawatiran peningkatan kasus Covid-19. Mulai dari massa Front Pembela Islam (FPI) yang menjemput pemimpin mereka Habib Rizieq Shihab (HRS) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta hingga menggelar kegiatan pernikahan anaknya.

Padahal, ada penerapan protokol kesehatan yang harus dilakukan apabila seseorang datang dari luar negeri dengan menjalani karantina selama 14 hari. Rizieq Shibab justru menerima tamu di kediamannya di daerah Petamburan sejak tiba di Indonesia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah salah satu tamu yang datang ke kediaman Rizieq. Pertemuan antara Anies dan Rizieq pada Selasa malam itu dibenarkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain.

Pertemuan Anies dan Rizieq terungkap melalui sebuah unggahan foto di media sosial Instagram Tengku Zulkarnain yang diberi judul "Pertemuan Empat Shahabat". Pada Hari Sabtu (14/11/2020), Rizieq Shihab kembali membuat kerumunan dengan mengadakan acara pernikahan anaknya.

https://money.kompas.com/read/2020/11/18/071353726/luhut-sindir-pejabat-yang-hadiri-kerumunan-di-petamburan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke