Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BCA dan Blibli.com Gelar Webinar Marketing Online

Webinar sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) ini berkolaborasi dengan Kanwil XII yang diikuti oleh lebih dari 130 peserta.

Executive Vice President SKCSR BCA, Inge Setiawati mengatakan, cara ini merupakan bentuk peduli BCA terhadap keberlangsungan bisnis dari nasabah. Apalagi di masa pandemi, banyak bisnis yang mengalami kesulitan.

“Salah satu solusi yang kami hadirkan hari ini adalah melalui webinar marketing online yang dapat menginspirasi dan memberikan alternatif bagi nasabah untuk melalukan bisnis melalui platform e-commerce," ujar Inge dalam siaran pers, Jumat (20/11/2020).

Melalui webinar, kata Inge, pihaknya memberikan beragam solusi bisnis modern yang bermanfaat bagi debitur maupun calon debitur di BCA.

Utamanya saat ini, ilmu digital marketing merupakan salah satu yang harus dipahami untuk dapat mendongkrak bisnis online.

Adapun Blibli.com sebagai platform e-commerce di Indonesia dapat menjadi jembatan untuk customer dan penjual untuk menemukan kesepakatan bisnisnya.

"Semoga dengan kehadiran webinar hari ini dapat memberikan manfaat bagi peserta untuk segera menerapkan digital marketing bagi bisnisnya," ujar Inge.

Sebagai informasi, webinar tersebut merupakan Program Solusi Bisnis Unggul, yakni bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) yang dimiliki oleh BCA untuk pembinaan terhadap UMKM, komunitas dan desa yang mempunyai potensi pariwisata, serta edukasi budaya.

Melalui program ini, manajemen berharap proses pembinaan yang dilakukan oleh BCA dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam jangka panjang, sehingga mampu meningkatkan kemampuan ekonomi dan berkembang secara mandiri.

https://money.kompas.com/read/2020/11/20/203627826/bca-dan-bliblicom-gelar-webinar-marketing-online

Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke