Dari bayi menjadi balita, atau dari mahasiswa jadi karyawan atau pekerja yang punya tanggung jawab lebih banyak, baik untuk diri sendiri maupun keluarga.
Dalam pergantian lifestage dari mahasiswa menjadi pekerja, bukan hanya tanggung jawab yang berubah, tetapi juga pola pikir dan pengelolaan keuangan.
Jika saat masih menjadi mahasiswa, keuangan kita sepenuhnya ditanggung oleh orang tua, maka ketika jadi karyawan, keuangan bukan lagi urusan orang tua, tapi sepenuhnya menjadi tanggung jawab kita.
Biasanya, saat pertama kali mendapatkan penghasilan sendiri, kita cenderung kelewat bahagia dan akhirnya bersikap impulsif, mengeluarkan dana untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan, dengan dalih hadiah untuk diri sendiri.
Tetapi kemudian, ini tidak terjadi hanya dalam waktu satu bulan.
Di bulan-bulan selanjutnya, ini terus terjadi, sampai akhirnya menjadi sebuah kebiasaan dan gaya hidup baru.
Hal ini tentu tidak baik untuk kita di masa kini dan masa depan. Kita tentu tidak ingin bergantung pada mie instan setiap akhir bulan, bukan?
Oleh karena itu, mari kita berubah secara perlahan, demi masa depan kita yang lebih terencana, dengan melakukan beberapa tips mengatur keuangan buat karyawan fresh graduate di bawah ini.
1. Membuat anggaran bulanan
Tips pertama adalah, mulailah berlatih untuk membuat anggaran bulanan, seperti mengalokasikan dana untuk setiap pengeluaran dengan terinci.
Alokasikan uang tersendiri untuk setiap kebutuhan, seperti kebutuhan makan, transportasi, hingga kewajiban-kewajiban tiap bulan lainnya.
Jangan lupa juga untuk mengalokasikan dana khusus hiburan dan belanja. Menghemat bukan berarti kita keras terhadap diri sendiri, lho!
2. Catat pengeluaran dan pemasukan
Agar kamu tetap berpegangan pada anggaran yang sudah kamu buat, jangan lupa untuk catat setiap pengeluaran dan pemasukan secara rutin.
Selain mengingatkan kamu untuk tetap disiplin dengan anggaran yang dibuat, melakukan pencatatan keuangan ini bisa membantu kamu juga untuk mengkaji ulang setiap alokasi anggaran yang sudah kamu tetapkan.
Apakah besaran dananya sudah sesuai, terlalu banyak, atau bahkan terlalu sedikit?
Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan anggaran tersebut di bulan selanjutnya.
3. Menabung sesaat setelah gajian
Kebanyakan dari fresh graduate, menabungkan sisa uang setelah membelanjakannya. Padahal, seharusnya kamu langsung menyimpannya untuk tabungan, lalu gunakan sisanya untuk memenuhi kebutuhan dan kewajiban.
Menabung di sini bisa untuk investasi juga ya.
4. Menjaga gaya hidup
Punya penghasilan sendiri bukan berarti kamu bebas membeli barang mahal yang tidak punya fungsi maksimal untuk hidupmu, lho!
Gunakan uangmu seperlunya. Jangan menyusahkan dirimu sendiri dengan membeli hal-hal yang tidak diperlukan hanya untuk meningkatkan gengsimu.
5. Menyiapkan dana darurat dan mulai investasi
Terakhir, jangan lupa untuk menyiapkan dana darurat!
Untuk kamu yang belum punya tanggungan dan belum menikah, jumlah dana darurat yang harus dikumpulkan adalah 6 kali pengeluaran bulananmu.
Jadi, jika dalam satu bulan, kamu mengeluarkan dana sebanyak Rp 3 juta, maka dana darurat yang harus kamu siapkan adalah sebesar Rp 18 juta.
Jangan lupa untuk simpan dana darurat di rekening atau tempat terpisah, seperti deposito, emas, atau reksa dana.
Setelah dana darurat terpenuhi, kamu bisa mulai membiasakan untuk mulai melakukan investasi secara rutin setiap bulannya untuk mencapai tujuan keuangan kamu.
Tapi ingat, sebelum investasi, pastikan kamu sudah dibekali dengan ilmu dan wawasan yang cukup, ya!
Investasi pertamamu bisa dimulai di instrumen investasi yang risikonya cenderung rendah, seperti reksa dana.
Jika kamu memiliki kesulitan dan masalah dalam investasi, kamu bisa bertanya kepada perencana keuangan profesional Finansialku melalui menu Tanya Perencana Keuangan di aplikasi Finansialku.com. Mudah kok! (Hesti Retno Wahyuni)
Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi di luar tanggung jawab Kompas.com
https://money.kompas.com/read/2020/11/23/061000626/5-tips-atur-keuangan-dari-mahasiswa-jadi-karyawan