Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengusaha Jangan Anti Bikin Produk Ramah Lingkungan

Sebab, berdasarkan perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), investasi untuk 17 tujuan SDGs membutuhkan biaya sekitar Rp 10.000 triliun tahun 2030 mendatang.

Meski tak semuanya dibebankan kepada pemerintah maupun perusahaan, dana tersebut tetap fantastis lantaran investasi harus dilakukan secara besar-besaran di awal.

Presiden Indonesian Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, meski investasi besar, ada banyak manfaat jangka panjang yang bisa dipetik oleh perusahaan.

"Tapi manfaat untuk perusahaan sangat besar. Kalau (soal) manfaat, itu kita bicaranya jangka panjang," kata Shinta dalam webinar Sustainability Day Unilever Indonesia Foundation, Senin (23/11/2020).

Shinta menuturkan, perusahaan yang mengintegrasikan SDGs dalam produknya bakal mengalami penurunan biaya produksi. Pasalnya SDGs memang mengedepankan energi terbarukan yang lebih ramah terhadap lingkungan.

Asal tahu saja, perusahaan dalam lingkup global mengeluarkan hampir 2 triliun dollar AS untuk membayar penalti terhadap kerusakan lingkungan.

Tentu jika bisa dicegah dengan pembangunan berkelanjutan, perusahaan bakal lebih hemat biaya dalam jangka panjang, sekaligus menghijaukan bumi.

"Kalau kita katakan energy savings, water management, itu semua ada hubungannya penurunan dari segi biaya," tutur Shinta.

Kemudian, produk-produk ramah lingkungan lebih disukai masyarakat. Utamanya ketika pandemi Covid-19 menyerang, konsumen lebih mereferensikan diri kepada produk renewable maupun produk daur ulang.

Kendati, kesadaran masyarakat Indonesia ini memang harus disosialisasikan dan diedukasi secara terus-menerus.

"Dan terakhir, (renewable products) tidak hanya meningkatkan citra perusahaan, tapi valuable point dari para investor. Kenapa ini menjadi penting? Karena perusahaan tidak hanya fokus pada profit tapi fokus juga dalam pengembangan aspek SDGs," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2020/11/23/130200926/pengusaha-jangan-anti-bikin-produk-ramah-lingkungan

Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke