Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dollar AS Jatuh ke Level Terendah dalam Hampir 3 Bulan, Investor Serbu Uang Berisiko

NEW YORK, KOMPAS.com - Nilai dollar AS jatuh mencapai level terendah hampir tiga bulan pada akhir perdagangan Jumat (27/11/2020) waktu setempat, setelah data ekonomi yang kuat dari China mendorong investor menuju mata uang berisiko dan pasar ekuitas memperpanjang reli mereka.

Dollar AS telah jatuh lebih dari dua persen terhadap sekeranjang mata uang lainnya sepanjang bulan ini, setelah kemenangan pemilihan Presiden Demokrat AS Joe Biden dan kemajuan positif vaksin Covid-19, mengurangi permintaan akan tempat berlindung yang aman.

Dikutip dari Antara, dollar Selandia Baru mencapai level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun.

Sementara dollar Australia mencapai level September setelah data menunjukkan laba Oktober di perusahaan-perusahaan industri China tumbuh pada laju tercepat sejak awal 2017.

Pound Inggris turun terhadap euro karena Uni Eropa dan Inggris mengatakan perbedaan substansial tetap ada selama kesepakatan perdagangan Brexit.

Hal itu disampaikan ketika kepala negosiator UE bersiap untuk melakukan perjalanan ke London dalam upaya terakhir menghindari akhir yang penuh gejolak dari krisis Brexit lima tahun.

Bersama dengan data dan berita utama Brexit, Erik Bregar, Kepala Strategi Valas di Exchange Bank of Canada di Toronto, mengaitkan penjualan dollar AS akhir bulan karena investor menyeimbangkan portofolio setelah keuntungan bulanan yang solid untuk ekuitas.

"Ada pembicaraan sepanjang minggu bahwa dollar AS akan mengalami gelombang penjualan memasuki Senin (30/11/2020)," kata Bregar.

Tetapi dengan banyak pedagang AS yang masih berlibur sehari setelah libur Thanksgiving pada Kamis (26/11/2020), Bipan Rai, kepala Strategi Valas Amerika Utara di CIBC Capital Markets, mengatakan volume perdagangan yang lebih tipis kemungkinan melebih-lebihkan pergerakan dollar.

"Ini dimulai dengan data keuntungan industri yang mengesankan di China dan itu diterjemahkan ke dalam latar belakang yang sangat tidak merata untuk likuiditas di zona waktu Amerika Utara," kata Rai.

"Dalam jangka panjang ini mungkin tren yang tepat untuk dolar. Kami pikir dolar memiliki ruang lebih lanjut untuk sisi penurunannya,” tambah dia.

Indeks Wall Street naik, dengan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi, dalam sesi diperpendek pada Jumat (27/11/2020), saat pengecer memulai musim belanja akhir tahun dan rawat inap Covid-19 mencapai rekor.

Dollar terakhir turun 0,24 persen terhadap sekeranjang mata uang utama setelah mencapai 91,756, terendah sejak 1 September.

Tetapi tidak sempat mencapai terendah September di 91,737, yang terakhir dicapai pada April 2018.

Dollar Australia,dilihat sebagai proxy untuk risiko bersama dengan mata uang komoditas lainnya seperti Kiwi dan dolar Kanada, menguat 0,41 persen.

Dollar AS terakhir turun 0,23 persen terhadap dollar Kanada, sementara Kiwi naik 0,21 persen terhadap greenback.

Sterling turun 0,45 persen terhadap dollar dan euro naik 0,78 persen terhadap mata uang Inggris.

https://money.kompas.com/read/2020/11/28/095604426/dollar-as-jatuh-ke-level-terendah-dalam-hampir-3-bulan-investor-serbu-uang

Terkini Lainnya

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke