Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER DI KOMPASIANA] Menyiapkan Guru Masa Depan | Siap-siap 5G | 7 Kesalahan dalam Bisnis

KOMPASIANA---Ada yang tak kalah penting dan mesti diperhatikan pada perayaan Hari Guru Nasional 2020: menyiapkan sumber daya manusia (SDM) guru untuk pendidikan di masa depan.

Setidaknya kita bisa sama-sama berharap pada mahasiswa yang kini tengah belajar pada disiplin ilmu pendidikan.

Bukan untuk memberi beban, tapi paling tidak mahasiswa inilah calon guru yang tahu, paham, dan memproyeksikan bentuk maupun pola pendidikan di Indonesia.

Selain itu pendekatan multidisiplin juga tidak kalah pentingnya guna menunjang hingga mengembangkan model lain sebagai alternatif.

Selain konten-konten seputar peringatan Hari Guru Nasional 2020, masih ada konten menarik dan terpopuler lainnya di Kompasiana dalam sepekan.

1. Mahasiswa Pendidikan Abad 21, Sudah Seberapa Siap Kompetensimu?

Poin menarik dari pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nadeim Makarim memilih frasa "insan pendidikan" untuk mengajak bersama untuk menempa mental pantang menyerah dan mengembangkan budaya inovasi.

Dari sepenggal isi pidato tersebut, Kompasianer Firda Fatimah melihat ada upaya untuk penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas dalam situasi apapun.

Namun, yang menjadi pertanyaan siapa "insan pendidikan" yang dimaksudkan itu?

Bagi Kompasianer Firda Fatimah yang tepat untuk itu adalah "Mahasiswa Pendidikan", karena kelak akan menjadi guru bagi generasi bangsa ini.

"Sebagai mahasiswa (jurusan) pendidikan yang dicetak menjadi calon guru, sudahkah kita siap menghadapi tantangan pembelajaran abad 21 yang semakin kompleks?" tulis Kompasianer Firda Fatimah. (Baca selengkapnya)

2. "Ibu... Aku Tidak Suka Matematika"

Kompasianer Yani Widaningsih berbagi pengalamannya betapa sulit mengajarkan anak selama belajar di rumah. Apalagi jika sudah belajar matematika, "Ibu... Aku tidak suka matematika," kelua anak bungsunya, selalu.

Pada satu waktu anak bungsunya itu pernah bertanya pertanyaan yang lucu kepada Kakaknya yang sudah kuliah, "A, kuliah yang ga ada matematikanya apa?"

Memang anak bungsunya ini kurang menyukai Matematika, tapi pada pelajaran lain, menggambar misalnya, ia sangat suka --bahkan berbakat.

"Nah di sinilah orang tua harus tau dan harus menghargai bakat dan keinginan anak yang berbeda beda," tulis Kompasianer Yani Widaningsih.

Setiap anak, lanjutnya, terlahir sebagai indivudu yang unik tinggal kita bagai mana menghargai dan mendukungnya sehingga mereka menjadi anak yang bahagia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. (Baca selengkapnya)

3. (Eks-) Menteri Edhy Prabowo Itu Dinantikan Nelayan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu 25 November 2020 telah menetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, sebagai tersangka terkiat benih lobster.

Kebijakan Menteri Edhy mengenai ekspor benih lobster memang telah memicu perdebatan di masyarakat.

Sebagian besar masyarakat, tulis Taufiq Ahmad, bersikap kontra terhadap kebijakan ekspor benih lobster ini.

"Perdebatan mengenai pro dan kontra kebijakan ekspor benih lobster perlu dibuka kembali dengan melibatkan para ahli, pengusaha, pengambil kebijakan dan kita masyarakat umum," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

4. Siap Tak Siap Mesti 5G

Kompasianer Yana Haudy membuka tulisannya dengan sebuah pertanyaan menarik: mengapa Indonesia butuh 5G disaat jaringan 3G saja lemotnya minta ampun dan harus naik pohon untuk dapat sinyal?

Untuk kondisi saat ini, menurutnya, memang belum terlalu membutuhkan seperti Malaysia yang menunda peluncuran 5G dari rencana awal pada kuartal ketiga 2020 ke akhir tahun 2022.

Akan tetapi negara-negara ASEAN ada yang sudah mengadopsi teknologi seluler 5G, yaitu Vietnam. Itupun masih terbatas hanya untuk kepentingan militer saja.

Namun, Indonesia nampaknya akan terlambat dibanding negara-nagara lainnya.

"Operator selular masih berhitung karena membangun infrastruktur untuk 5G berarti keluar duit lagi. Di sebagian pulau Jawa saja orang masih banyak yang menggunakan jaringan 3G karena 4G tidak ada sinyal," tulis Kompasianer Yana Haudy menjelaskan salah tiga alasannya itu. (Baca selengkapnya) 

5. Dear Sales, Hindari 7 Kesalahan Ini dalam Bisnis

Bagi seorang sales, mampu menceritakan dan mencitrakan produk yang dijual adalah hal utama. Oleh karena itu ada tuntutan tak tertulis untuk pekerjaan mereka ini: kreatif dan inovatif.

Kompasianer Sigit Eka Pribadi menyarankan kalau seorang sales itu utamanya mesti memiliki jiwa entrepreneurship.

"Selalu bekerja keras dan tidak mudah menyerah, tangguh dan gigih, agar usaha dan upaya yang sedang dilakukan dapat berbuah manis," tulisnya.

Akan tetapi dalam pekerjaannya, ada 7 catatan yang mesti diperhatikan bagi seorang sales ketika sedang memasarkan produknya. (Baca selengkapnya)

https://money.kompas.com/read/2020/11/28/172302926/populer-di-kompasiana-menyiapkan-guru-masa-depan-siap-siap-5g-7-kesalahan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke