Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ditanya soal Ekspor Benih Lobster, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Kendati demikian, Syahrul enggan berkomentar banyak saat ditanya mengenai kebijakan ekspor benih lobster atau benur.

"Saya cuma sebentar lah Insya Allah di sini, doakan," ujarnya di Gedung KKP, Kamis (3/12/2020).

Syahrul hanya mengatakan, dirinya terbiasa bekerja di lapangan. Ia akan memimpin KKP dengan lebih sering turun ke lapangan.

"Seperti di semua tempat, saya biasa kerja lapangan. Saya mau lihat yang mana yang sudah dilakukan dan saya berkenan jika melihat langsung di lapangan. Itu kebiasaan saya," kata Syahrul.

Sementara itu, Inspektur Jenderal (Irjen) KKP Muhammad Yusuf mengatakan, kebijakan ekspor benih lobster memang tengah di evaluasi. Hasil dari evaluasi tersebut pun akan disampaikan kepada Menteri KP yang saat ini tengah menjabat.

Menurut dia, tak ada yang salah pada kebijakan ekspor benih lobster. Hanya saja, adanya oknum-oknum yang memanfaatkan kebijakan tersebut untuk keuntungan sendiri.

"Secara konsep kan sudah di diskusikan, ada tim pakar, jadi enggak ada masalah. Tapi di pelaksanaan, kan ada oknum-oknum, ada kelakuan yang enggak sesuai dengan ketentuan. Dan kelakuan itu di luar jangkauan, karena praktik suap itu kan hanya di hati dan pikiran, tidak di naskah," ucap Yusuf.

Saat ini KKP tengah menghentikan sementara ekspor benih lobster seiring diterbitkannya surat edaran (SE) Nomor B.22891/DJPT/PI.130/XI/2020 tentang Penghentian Sementara Penerbitan Surat Penetapan Waktu Pengeluaran (SPWP), pada 26 November 2020.

Penghentian tersebut ditetapkan usai eks Menteri KP Edhy Prabowo terjerat kasus dugaan suap ekspor benih lobster.

Adapun SE yang ditandatangani Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Muhammad Zaini itu menyebutkan, penghentian sementara ekspor benih lobster dilakukan untuk memperbaiki tata kelola pengelolaan benur sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri KP Nomor 12/2020 yang kembali melegalkan ekspor.

https://money.kompas.com/read/2020/12/03/160924626/ditanya-soal-ekspor-benih-lobster-ini-kata-syahrul-yasin-limpo

Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke