Oleh sebab itu dia meminta pelaku UMKM untuk segera mengadopsi penggunaan digital dalam mengembangkan lini usahanya.
"Di 2025 diprediksi potensi ekonomi kita mencapai Rp 1.800-an triliun, jadi saya kira ini pasarnya cukup besar. Jangan sampai pasar kita diambil oleh produk-produk luar, jadi perlu untuk mendorong dan meminta UMKM kita segera mengadopsi digital,"ujarnya dalam diskusi webinar Koinworks yang disiarkan secara virtual, Kamis (3/12/2020).
Menurut Teten, sejauh ini memang penggunaan platfrom digital oleh UMKM sudah cukup meningkat. Selama pandemi tercatat ada sebanyak 42 persen UMKM Indonesia yang sudah menggunakan sosial media.
Bahkan, berdasarkan data dari McKinsey, penjualan e-commerce juga telah mengalami peningkatan sebesar 26 persen dengan jumlah transaksi 3,1 juta transaksi per hari.
Penggunaan media sosial ini pun lanjut Teten, sejalan dengan meningkatnya transaksi penjualan para UMKM yang cukup signifikan.
"UMKM yang berhasil melakukan transaksi penjualan selama pandemi ini adalah mereka yang memanfaatkan digital seperti media sosial. Jadi memang selama pandemi ini, dengan menggunakan digital, transaksi penjualan mereka naik," ucapnya.
Selain itu Teten juga mengatakan, ada 3 hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku UMKM ketika ingin masuk ke ranah digital yaitu kualitas produksi, kapasitas produksi, dan literasi digital.
Ketiga hal ini pun harus benar-benar di perhatikan oleh UMKM agar usaha yang dibuka di ranah digital bukan hanya sekadar dibuka, tapi diharapkan bisa bertahan lama.
"Kita juga di kementerian sudah berusaha ke arah sana dan mendorong agar UMKM mau ikut memperhatikannya karena diharapkan, ketika pelaku UMKM berjualan di online bukan hanya sekadar berjualan tapi bisa bertahan lama di market digital," ucap dia.
https://money.kompas.com/read/2020/12/03/192200426/minta-umkm-percepat-adopsi-digital-menteri-teten-jangan-sampai-pasar-kita
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.