Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mas Menteri Nadiem Buka-bukaan tentang PJJ di Kompasianival 2020: "Saya Ini Full Time Ayah, Full Time Menteri"

KOMPASIANA---Pandemi Covid-19 menhadirkan banyak pertanyaan, khususnya untuk dunia pendidikan: tantangan apa yang terjadi selama kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh hingga proyeksi untuk Tahun 2021?

Kali ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim buka-bukaan tentang itu semua pada "Prespektif: Belajar di Rumah, Orangtua Terlibat" di Kompasianival 2020 yang digelar secara virtual, Jumat (4/12/2020).

Pasalnya, kesulitan pembelajaran daring bukan semata-mata kesalahan ayah dan ibu. Memang ada satu proses belajar digital yang belum dapat diakses oleh banyak orang sehingga membuat kelimpungan.

Dengan segala kritik yang masuk kepada Kemendikbud, ternyata berdasarkan hasil survei Indo Barometer menempatkan nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sebagai salah satu menteri terbaik di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Menanggapi survei tersebut, Mas Menteri Nadiem secara personal amat mengapresiasi walau masih banyak PR dan tantangan ke depan luar biasa.

"Secara personal, saya apresiasi. Akan tetapi ini baru start saja. PR masih banyak dan tantangan ke depan luar biasa," ujar Mas Menteri Nadiem.

Sebab, mungkin apa yang dilakukannya saat ini belum terlalu berdampak langsung. Maksudnya ini bisa jadi investasi yang bisa dilihat nanti.

"Mungkin ini bisa dilihat 6,7, atau 8 tahun lagi setelah saya tidak lagi di sini (menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan)," ucapnya.

Mas Menteri Nadiem juga menerangkan bahwa pendidikan itu satu-satunya sektor yang murni investasi dan jangka panjang.

Namun jika melihat lebih luas, Mas Nadiem memperkirakan survei tersebut karena cara Kemendikbud merespon krisis dan pandemi ini.

"Mungkin mereka merasa itu karena kita lumayan lincah di masa krisis. Bahwa ada berbagai macam kebijakan yang dikeluarkan," jawab Nadiem Makarim merespon survei tersebut.

Jadi, lanjutnya, kita (Kemendikbud) mengeluarkan kebijakan secara cepat, tida menunggu sampai sempurna sehingga bisa membantu masyarakat yang sedang mengalami krisis seperti sekarang.

Kemudian Mas Menteri Nadiem Makariem juga mengilustrasikan kebijakannya selama ini dengan menarik.

"Memang berisiko, bayangkan: tidak ada yang jauh lebih buruk dari kebijakan yang terlihat sempurna namun datangnya terlambat? Tidak ada gunanya," pungkasnya.

Akan teapi, barangkali, ada yang masyarakat lupa, bahwa Nadiem Makarim sendiri adalah seorang Ayah, Kepala Rumah Tangga, dengan 3 anak di rumah.

Pada satu sisi, Nadiem Makarim adalah seorang Ayah yang juga mesti mendampingi anaknya ketiga anaknya belajar; sedangkan pada sisi lainnya merupakan seorang Menteri.

"Saya ini full-time Ayah, full-time Menteri," pungkasnya, sambil sedikit tersenyum pada pertemuan virtual dengan Kompasianer di Kompasianival 2020.

Oleh karena itu, sesungguhnya Nadiem Makarim sendiri mengaku paham dengan apa yang kini tengah dialami para orangtua selama menjalani PJJ.

Pembicara lainnya pada sesi tersebut Yuska Putri juga menceritakan bagaimana melakukan pendampingan kepada ketiga anaknya di rumah.

"Jadi ketika mulai pandemi, saya dan suami bagi-bagi tugas akan mendampingi siapa selama kegiatan belajar di rumah," ungkapnya.

Akan tetapi, lanjutnya, sebenarnya sungguh terbantu oleh suaminya yang pernah menjadi guru di sekolah internasional. Konsep belajar seperti itu sudah dilakukan.

"Ungtunglah suami pernah melakukan, jadinya saya tidak perlu ribet-ribet lagi cari tahu, belajar ini-itu untuk menyiapkan belajar anak di rumah," ungkap Yuska Putri.

Mungkin banyak yang tida tahu kalau Nadiem Makarim hingga saat ini belum pernah memberikan gawai kepada ketiga anaknya --kecuali untuk hobinya lewat Aplikasi Foto.

Padahal, sebagaimana kita tahu, Nadiem Makarim adalah praktisi dalam bidang praktisi teknologi digital.

"Anak-anak tidak main gawai. Sebagai orangtua juga kami komit untuk tidak memainkan gawai di depan anak, kalaupun ingin menggunakan pindah ruangan," ungkap Mas Nadiem.

Lebih lanjut Mas Menteri Nadiem juga menyarankan, memberi gawai kepada anak memang cara paling praktis, tetapi bukan berarti itu cara yang baik.

Untuk menggambarkan problematika itu, pembicara lainnya Giri Lumaktro memberitahu istilah lainnya, yakni baby sister digital.

"YouTube kini sudah jadi baby sister digital, jadi anak-anak nangis dikasih tontonan YouTube agar diam, anak tidak mau makan dikasih tontonan agar makannya lahap," ujar Giri Lumakto.

Hal yang membahayakan dari pemberian gawai kepada anak adalah hilangnya komunikasi keluarga.

"Akan hilangnya komunikasi orangtua kepada anak, misalnya, sehingga anak menjadi pasif," lanjut Giri Lumakto.

https://money.kompas.com/read/2020/12/05/044329926/mas-menteri-nadiem-buka-bukaan-tentang-pjj-di-kompasianival-2020-saya-ini-full

Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke