Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Merger Bank Syariah BUMN, Ini Tanggapan CIMB Niaga Syariah

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk atau CIMB Niaga Syariah menilai, adanya merger bank syariah anak usaha bank BUMN, tidak akan menutup peluang CIMB Niaga Syariah di industri perbankan syariah dalam negeri.

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengatakan, pangsa pasar perbankan syariah Indonesia masih 6,18 persen dibandingkan perbankan konvensional hingga Juni 2020.

Ini menandakan masih ada potensi besar yang bisa digali dari industri perbankan syariah nasional.

"Apa itu (merger bank syariah BUMN) bakal menutup peluang kita ke depannya? Saya lihat, enggak. Karena perbankan syariah itu baru 6,18 persen, jadi target kita masih ada sekitar 94 persen lagi," ungkap Pandji dalam webinar Customer & Media Gathering CIMB Niaga Syariah, Senin (7/12/2020).

Di sisi lain, lanjut dia, setiap bank syariah tentu memiliki keunggulan maupun pasar tersendiri sehingga masing-masing memiliki peluang untuk semakin berkembang.

Aksi korporasi bank syariah BUMN itu pun dinilai menjadi pendorong bagi bank syariah lainnya untuk semakin meningkatkan kualitas.

"Ini juga berikan kompetisi yang positif untuk perbaiki diri sendiri agar bisa maju menjadi sama baiknya dengan kemajuan yang dialami bank-bank merger BUMN tersebut," kata Pandji.

Pandji mengatakan, pada dasarnya merger bank syariah BUMN menjadi berita yang positif bagi perkembangan perbankan syariah di Tanah Air.

Sebab, ini menunjukkan bank syariah memiliki potensi untuk menjadi besar seperti bank konvensional.

Sehingga, ia meyakini, hal itu juga memberikan dampak positif bagi bank syariah lainnya, termasuk CIMB Negara Syariah.

"Paling tidak bisa buktikan ke masyarakat bahwa bank syariah itu ada juga yang besar, bisa main di skala nasional, dan tidak lagi anak bawang. Buat kami, ini promosi gratis, ternyata merger bank ini berikan aura postif buat linkungan perbankan syariah. Ini suatu yang buat kita happy," jelas Pandji.

Sebelumnya, terdapat tiga bank syariah anak usaha bank BUMN yang melakukan mega merger (penggabungan) menjadi satu entitas bank.

Ketiganya yakni BRISyariah, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah.

Legal merger bakal terjadi pada Februari 2021 mendatang, namun prosesnya sudah berlangsung saat ini.

Ketiga bank telah menyepakati penggabungan dan menadatangani suatu perjanjian penggabungan bersyarat.

BRISyariah pun bakal menjadi bank survivor alias entitas yang menerima penggabungan (surviving entity) usai merger dilakukan oleh ketiga bank.

Tujuan merger yakni agar Indonesia bisa memiliki bank syariah yang besar dan bersaing di kancah global.

Lewat merger, maka bank syariah BUMN itu berpotensi menjadi top ten bank syariah global dari segi kapitalisasi pasar (market cap).

https://money.kompas.com/read/2020/12/07/144504526/ada-merger-bank-syariah-bumn-ini-tanggapan-cimb-niaga-syariah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke