Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selain Bos Pertamina, Sri Mulyani Juga Masuk Jajaran 100 Perempuan Paling Berpengaruh

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjadi dua perempuan Indonesia yang berhasil masuk ke dalam daftar tersebut.

Sri Mulyani berada di peringkat 78, sementara Nicke berada pada peringkat ke 25 dari daftar tersebut.

Menurut Forbes, sebagai Menteri Keuangan Sri Mulyani berhasil meningkatkan pendapatan negara melalui refromasi perpajakan. Reformasi dilakukan melalui perluasan layanan e-filling dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

Selain itu, Sri Mulyani jga sempat mendapatkan penghargaan prestisius, yakni Best Minister award dari World Government Summit tahun lalu, sebagai penghargaan atas upayanya melakukan reformasi di kalangan perpajakan.

Nilai tambah lainnya, Sri Mulyani mempromosikan kesetaraan gender saat menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Sementara Nicke yang menduduki peringkat ke 25, dinilai mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Di bawah pimpinan Nicke, Forbes memandang kinerja keuangan Pertamina tahun lalu mampu membukukan pendapatan hampir 55 miliar dollar AS dan laba sekitar 2,5 miliar dollar AS.

Selain Sri Mulyani dan Nicke, sejumlah pemimpin wanita dari Perdana Menteri hingga eksekutif perusahaan mendapatkan tempat dalam daftar wanita paling kuat di dunia versi Forbes.

Di antaranya adalah Kanselir Jerman Angela Merkel yang menempati peringkat pertama, Gubernur Bank Sentral Eropa Christine Lagarde diperingkat kedua, dan Wakil Presiden AS Terpilih Kemala Harris di peringkat ketiga.

Selain itu ada pula Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin, dan Gubernur Tokyo Yuriko Koike.

https://money.kompas.com/read/2020/12/10/090500026/selain-bos-pertamina-sri-mulyani-juga-masuk-jajaran-100-perempuan-paling

Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke