Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin APBN Subsidi Tepat Sasaran, Pertamina Gandeng Telkom Digitalisasi SPBU

KOMPAS.com – Kepala Badan Pengatur Hili Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Muhammad Fanshurullah Asa, menyebut, digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di seluruh Indonesia sangat berguna untuk menakar subsidi secara tepat.

“Program digitalisasi ini nantinya diharapkan agar Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) yang diberikan kepada subsidi bisa tepat volume dan sasaran,” ungkap Fanshurullah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/12/2020).

Lebih lanjut, Fanshurullah mengatakan, program digitalisasi sudah didistribusikan kepada semua penyalur. Hampir 100 persen Electronic Data Capture (EDC) dan Automatic Tank Gauging (ATG) sudah terpasang di SPBU.

Beberapa fitur digital di SPBU meliputi pre-purchase (bayar dulu baru isi BBM), cashless transaction (pembayaran via digital), dan pencatatan nomor polisi kendaraan yang melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.

Terdapat juga fitur profiling customer yang berbasis loyalty program aplikasi MyPertamina. Lewat fitur ini masyarakat akan memperoleh kemudahan dalam melakukan transaksi dan mengetahui ketersediaan BBM yang dibutuhkan.

Sebagai informasi, program digitalisasi SPBU ini merupakan kerja sama PT Pertamina (Persero) dengan PT Telkom Indonesia Tbk (Persero).

Fitur digital ini dimaksudkan sebagai sistem monitoring dan distribusi serta transaksi penjualan BBM di SPBU secara real-time, untuk peningkatan standar layanan dan operasional.

Nantinya, data digitalisasi tersebut dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang, seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan, serta BPH Migas.

Direktur Utam Telkom, Ririek Ardiansyah menjelaskan, untuk mendukung pelaksanaan sistem integrasi dalam penyaluran BBM, Telkom menyediakan berbagai infrastruktur telekomunikasi.

Beberapa diantaranya adalah jaringan fixed, mobile, dan satelite, penyediaan perangkat EDC, penyiapan 290 agen contact center dan 600 petugas lapangan untuk melayani pengaduan gangguan SPBU, serta pembuatan command center (CC) untuk memantau perangkat di SPBU secara proaktif.

“Adanya program digitalisasi ini nantinya dapat meningkatkan value BUMN serta membangun budaya cahsless transaction (transaksi tanpa uang tunai), sehingga dapat menguatkan ekonomi digital,” terang Ririek.

Sebagai informasi, kolaborasi kedua BUMN ini dimulai sejak penandatanganan kerja sama digitalisasi SPBU sebagai tindak lanjut dari penugasan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada Pertamina untuk menggunakan sistem pencatatan penyaluran BBM subsidi secara elektronik sampai di ujung titik nozzle (serah penyalur).

Dalam kurun waktu dua tahun berjalan, program ini telah selesai diimplementasikan dan manfaatnya telah dirasakan berbagai stakeholder terkait, masyarakat, hingga pemerintah.

https://money.kompas.com/read/2020/12/11/112000526/ingin-apbn-subsidi-tepat-sasaran-pertamina-gandeng-telkom-digitalisasi-spbu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke