Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bertahan Hadapi Pandemi, Haus! Fokus Penjualan secara Online

CEO Haus! Gufron Syarif mengatakan, awal kemunculan Covid-19 di Indonesia pada Maret 2020 memang memberikan dampak signifikan bagi perusahaan lantaran gerai-gerai diharuskan tutup.

Padahal, selama ini porsi penjualan Haus! secara offline cukup besar, yakni 50 persen, sisanya 50 persen kontribusi dari penjualan secara online.

Di sisi lain, meski ada pelonggaran kebijakan pembatasan dan gerai bisa kembali buka dengan protokol kesehatan, tetap ada tekanan. Mengingat daya beli masyarakat yang turun dan sikap masyarakat yang mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Oleh karena itu, saat pandemi kami mitigasi dengan cara fokus sama penjualan di online," ujar dia dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/12/2020).

Pengalihan fokus penjualan dilakukan seiring mengikuti tren digitalisasi, di mana sepanjang pandemi masyarakat lebih banyak melakukan belanja secara daring.

Setelah mengubah strategi bisnis porsi penjualan online pun menjadi sebesar 70 persen, sedangkan 30 persen sisanya penjualan langsung di gerai.

"Fokus strategi kami meningkatkan traffic penjualan online, biar mereka stay at home untuk menjaga diri dari pandemi, tapi tetap bisa konsumsi minuman enak," kata Gufron.

Kendati demikian, kata dia, sejalan dengan tren peningkatan aktivitas masyarakat di luar rumah, penjualan Haus! saat ini sudah mulai mengarah seperti semula, yakni 50 persen dari online dan 50 persen offline.

Gufron mengatakan, penyesuaian bisnis memang dilakukan Haus! untuk menghadapi tekanan pandemi, tetapi dampak tersebut cukup mampu ditangani perusahaan. Sebab, target pasar dan lokasi penjualan Haus! yang memang cukup strategis.

Haus! menyasar target pasar menengah dan menengah ke bawah, terutama segmen generasi milenial dan gen Z, dengan menyediakan minuman dengan harga yang terjangkau.

Sebanyak 35 pilihan menu makanan dan minuman yang ditawarkan dengan kisaran harga Rp 5.000-Rp 20.000.

Selain itu, 109 gerai yang dimiliki Haus! yang tersebar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), dan Bandung, juga berlokasi di luar pusat perbelanjaan dan berada di area padat penduduk.

"Penyesuaian itu pasti ada, tapi tidak besar, dan kami masih profit di 2020 ini. Kami jauh lebih beruntung, teman-teman yang jual di mal itu pasti sangat-sangat struggle dan challenging," kata Gufron.

https://money.kompas.com/read/2020/12/11/162240426/bertahan-hadapi-pandemi-haus-fokus-penjualan-secara-online

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke