Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tips agar UMKM Bisa Bertahan di Kala Resesi

Tentu hal tersebut berdampak pada kegiatan ekonomi yang berjalan hingga kini yang mengakibatkan resesi.

Menurut Perencanaan Keuangan Finansialku Yosephine Tyas, resesi adalah kondisi ketika produk domestik bruto (PDB) menurun, atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.

Jika Anda pelaku UMKM yang bersifat offline, tentu merasakan penurunan omzet yang drastis hingga sedikit sekali konsumen yang datang berkunjung.

Oleh karena itu, berikut akan dijelaskan hal-hal penting yang harus dipahami bagi pelaku UMKM ketika menghadapi resesi.

Dampak resesi

Dampak resesi dirasakan oleh semua usaha, baik besar maupun kecil, karena kegiatan ekonomi saling berkaitan satu sama lain.

Perlu dipahami, UMKM adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Artinya, pelaku UMKM pasti merasakan dampaknya, yaitu penurunan penjualan/permintaan, harus melakukan pemotongan biaya Sumber Daya Masyarakat (SDM) yang bersifat besar, dan biaya lainnya.

“Namun, karena sebagian besar UMKM merupakan home industry yang bersifat fleksibel. Sejumlah UMKM memiliki kemampuan untuk menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi,” jelas Yosephine.

Peran UMKM

Yosephine mengatakan, UMKM memiliki peran yang besar dalam perekonomian Indonesia. Bahkan bisa dikatakan, UMKM adalah salah satu penggerak ekonomi negeri.

Itulah kenapa segala dukungan terhadap UMKM sangat diperlukan, mulai dari kebijakan, pendanaan, edukasi, dan literasi keuangan, agar UMKM bisa semakin berkembang.

UMKM harus mampu bertahan di kala pandemi, mampu meningkatkan peluang kerja atau menciptakan lapangan pekerjaan di kala banyak yang terkena PHK.

Selain itu, UMKM harus mampu mendorong perekonomian dengan memproduksi barang yang menjadi kebutuhan masyarakat di kala pandemi. Dengan relatif harga produk UMKM yang terjangkau, juga membantu masyarakat sekitarnya meningkatkan daya beli.

Bahkan dengan sistem penjualan online UMKM, bisa mendistribusikan barangnya ke berbagai daerah. Tidak sedikit juga yang bisa mengeskport produknya ke luar negeri, sehingga menambah devisa negara.

Tips agar UMKM bisa bertahan di kala resesi

Agar UMKM dan bisnis lain bisa bertahan dalam resesi ini, salah satunya adalah menjaga kesehatan keuangan. Selain menjaga kesehatan keuangan usaha, perlu juga untuk menjaga kesehatan keuangan pribadi atau keluarga. Karena, kedua hal ni sangat berkaitan dan berdampak.

Yosephine memberikan 5 tips penting yang bisa dilakukan agar UMKM bisa bertahan di kala resesi:

1. Mempersiapkan dana darurat sehingga bisa bertahan pada saat omzet mengalami penurunan,

2. Cepat beradaptasi terhadap kondisi yang ada. Memikirkan strategi lain untuk bisa bertahan (menurunkan biaya, mencari alternatif penghasilan, dll),

3. Berani melakukan perubahan bisnis. Lihat peluang baru, menjawab kebutuhan yang ada, dan tidak terpaku pada produk yang sudah ada,

4. Jika perlu, restrukturasi utang, untuk mengurangi beban pada arus kas. Karena, adanya cicilan utang, maka lakukan negosiasi dengan pihak pemberi kredit untuk mendapatkan keringanan,

5. Memiliki pencatatan keuangan dan laporan keuangan yang baik. Sehingga, bisa mengetahui kesehatan keuangan bisnis dan bisa digunakan untuk mengajukan pendanaan.

Jangan lupa juga, penting bagi Anda untuk mencatat pengeluaran dan pemasukkan kas bisnis. Anda bisa lakukan hal itu dengan mudah dengan menggunakan aplikasi Finansialku yang sudah tersedia di Google Play Store atau Apple Apps Store. (Retna Gemilang)

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com

https://money.kompas.com/read/2020/12/14/060600026/5-tips-agar-umkm-bisa-bertahan-di-kala-resesi

Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke