Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Koperasi dan UMKM Kuat di Tengah Pandemi, MenkopUKM Beberkan Strateginya

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pemerintah membutuhkan peran aktif semua pihak untuk bersama-sama mempersiapkan Koperasi dan UMKM yang tangguh, bangkit kembali dari pandemi Covid-19, dan berdaya-saing di pasar domestik dan global.

“Ini merupakan pekerjaan rumah yang besar untuk kita bangkit dari krisis, tidaklah mudah, dibutuhkan peran aktif berbagai pihak termasuk dalam hal ini HSBC Indonesia. Mari bersama-sama mempersiapkan Koperasi dan UMKM yang tangguh, bangkit kembali dan berdaya saing di pasar domestik dan global,” ujar Teten dalam acara HSBC Sustainability, mengutip siaran resminya, Rabu (16/12/2020).

Menurut Teten, pandemi Covid-19, telah memberikan implikasi ekonomi dan sosial yang cukup dalam terhadap KUMKM di Indonesia, baik dari sisi supply maupun demand.

Ia menyebutkan, hasil riset OECD yang dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2020 menunjukan bahwa lebih 50 persen UMKM tidak akan bertahan di masa pandemi.

Namun, pandemi ini memberikan pelajaran bahwa tidak sedikit pula UMKM yang dapat bertahan bahkan tumbuh di tengah pandemi.

Mereka yang bertahan salah satunya adalah yang bergerak di sektor pangan, termasuk pertanian di dalamnya.

“Data BPS pada Triwulan III/2020 menunjukan sektor pertanian adalah salah satu sektor yang tumbuh paling tinggi, yakni tumbuh sebesar 2,15 persen (yoy),” ujar Teten.

Selain itu, lanjut Teten, sektor pangan ini memegang peran strategis menyangkut hajat hidup orang banyak karena merupakan kontributor ke-3 terbesar dalam PDB Indonesia, menyediakan lapangan pekerjaan yang luas (padat karya), pengelolaan pangan yang baik akan menjadi kunci bagi setiap bangsa, menghadapi ancaman krisis pangan, termasuk akibat pandemi Covid-19 sebagaimana prediksi FAO (2020) dan World Food Programme (2020).

Untuk itu, Pemerintah melakukan serangkaian skenario dan intervensi kebijakan dari sisi hulu (supply) ke hilir (demand) agar UMKM dan Koperasi dapat bertahan, termasuk para petani dan pelaku usaha lainnya di sektor pertanian.

“Dampak pandemi Covid-19 kepada UMKM tidaklah seragam, sehingga programpun disesuaikan dengan siklus bisnisnya,” ucap Teten.

Teten juga menjelaskan, agar Koperasi dan UMKM tetap bertahan dan tangguh di tengah pandemi, pemerintah telah membuat berbagai program, di antaranya program restrukturisasi pinjaman dan subsidi bunga bagi UMKM, Subsidi KUR, KUR Super Mikro untuk plafond sampai dengan Rp 10 juta dengan bunga 0 persen.

Sementara khusus untuk koperasi, dilakukan perkuatan modal kerja Koperasi melalui LPDB-KUMKM.

“Terkait program PEN, kami telah menyalurkan 100 persen dengan jumlah bantuan sebesar Rp 1 triliun kepada 63 Koperasi penerima (101.011 UMKM). Saat ini LPDB-KUMKM mendapatkan penambahan anggaran sebesar Rp 292 miliar diperuntukan bagi Koperasi untuk menyerap produk petani/nelayan,” ungkap Teten.

Teten menambahkan, survei dampak program PEN terhadap UMKM yang baru saja dirilis oleh Lembaga Demografi- LPEM FEB UI menunjukan bahwa mayoritas UMKM merasakan manfaat program.

Mayoritas responden, kata Teten, menilai bahwa program-program tersebut telah sesuai dengan kebutuhan mereka, digunakan untuk pembelian bahan baku (34 persen), pembelian barang modal (33 persen), dan pemenuhan kebutuhan Pribadi (13 persen).

“Sedangkan untuk masa pemulihan usaha ke depan, kini mayoritas UMKM optimis dapat bertahan lebih dari 12 bulan dimana 58 persen membutuhkan tambahan modal untuk mempercepat pemulihan usaha,” jelas dia.

https://money.kompas.com/read/2020/12/16/113306226/agar-koperasi-dan-umkm-kuat-di-tengah-pandemi-menkopukm-beberkan-strateginya

Terkini Lainnya

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke