Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diminta Cegah Perokok Anak, Aprindo Klaim Sudah Batasi Pembelian Rokok

Klaim tersebut menyusul kampanye Cegah Perokok Anak yang diinisiasi oleh Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) dan pemerintah.

Pemerintah sudah memasukkan agenda penurunan prevalensi merokok anak di bawah umur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.

"Kami sambut baik (inisiatif ini). Peritel moderen telah menerapkan pembatasan pembeli rokok di gerai," kata Ketua Umum DPP Aprindo, Roy N. Mandey dalam konferensi virtual, Rabu (16/12/2020).

Roy menuturkan, peritel yang tergabung dalam Aprindo sudah membatasi pembeli. Caranya dengan meletakkan rokok di rak-rak tertentu, umumnya di rak dekat kasir minimarket.

Di supermarket, peletakan produk-produk rokok satu klaster dengan minuman beralkohol (minol). Pembayarannya pun menggunakan kasir terpisah.

"Ini bagian dari penerapan semangat kita. Kami tempatkan di rak tertentu dengan tujuan untuk mengetahui siapa pembelinya, siapa yang mengonsumsi rokok. Kasir tidak mengizinkan yang berseragam sekolah membeli rokok," ujar Roy.

Namun Roy menegaskan, pelaku usaha yang tergabung dalam Aprindo adalah peritel moderen. Artinya perlu imbauan khusus bagi pedagang kecil di sekitar rumah agar penurunan konsumsi rokok untuk anak usia di bawah umur bisa lebih masif.

Kontribusi penjualan rokok di minimarket masih lebih kecil dibanding pedagang eceran. Sebelum pandemi, rata-rata kontribusi rokok di gerai-gerai moderen terhadap retail sales sebesar 0,41-0,5 persen. Namun saat pandemi, jumlahnya kian menurun menjadi 0,24-0,3 persen.

"Ini pentingnya sosialisasi. Bagaimana keterkaitannya dengan peraturan yang berlaku. Tapi kami (Aprindo) siap komunikasi, siap kampanye bersama. Apakah akan dibuatkan stiker, banner, atau apapun untuk mendukung gerakan, kami siap saja," tuturnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, beragam kampanye harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi digital di masa new normal.

"Upgrade cara-cara kampanye yang dulu sebelum pandemi sebagai bagian dari adaptasi kebiasaan baru. Bagaimana kita sosialisasikan ini? Kita bicara dengan Pemerintah Daerah dan K/L yang ada dalam lingkaran. Sosialisasi dibuat dalam bentuk komunikatif," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2020/12/16/135500326/diminta-cegah-perokok-anak-aprindo-klaim-sudah-batasi-pembelian-rokok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke