Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kunci Investasi di Tengah Pandemi: Diversifikasi dan Rutin

JAKARTA, KOMPAS.com - Berinvestasi di tengah situasi krisis pandemi memang dihadapkan pada ketidakpastian.

Pasalnya, banyak pihak menilai prospek perekonomian ke depan bakal mengalami pemulihan dengan keberadaan vaksin.

Padahal di sisi lain, banyak negara masih bergulat dengan jumlah kasus yang meningkat, bahkan kembali menerapkan kebijakan lockdown atau isolasi total.

Head of Wealth Management PT Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo memandang perkembangan potensi ekonomi tahun depan masih positif.

Bahkan, di dalam negeri, diharapkan tahun 2021 mendatang pertumbuhan ekonomi sudah kembali di kisaran 5 persen.

Menurut dia, nuansa ekonomi yang positif ini bisa menjadi momentum untuk melakukan investasi.

Namun demikian, ia menekankan, dalam melakukan investasi tak hanya dengan pertimbangan mengambil untung saja.

Namun, harus melakukan diversifikasi yang sesuai dengan profil risiko setiap calon investor.

"Untuk bisa mendapatkan potensi keuntungan dari obligasi, saham, atau reksa dana, maka yang paling penting melakukan diversifikasi," jelas Djoko dalam paparan secara virtual, Kamis (17/12/2020).

"Ketika investasi lakukan diversifikasi dan disesuaikan dengan jangka waktu investasi masing-masing investor dan dengan profil risikonya. Dengan demikian akan mendapatkan potensi return yang optimal sesuai dengan karakter risiko," ujar dia.

Menurut Djoko, iklim suku bunga rendah dengan suku bunga Bank Indonesia (BI) sebesar 3,75 persen menjadi salah satu pertimbangan lain yang bisa menarik investor untuk melakukan investasi.

Selain itu, menurut dia, pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) tahun depan bahkan bisa mencapai kisaran 6.500 hingga 6.600.

"Terlepas dari semua hal itu, hal ini positif dan ini nuansa ekonomi yang positif tahun depan nuansanya sudah lebih terdengar. Bila dibanding awal Covid, Maret, itu sudah mulai banyak yang berinvestasi," ujar Djoko.

Selain diversifikasi, Djoko pun menekankan pentingnya berinvestasi secara rutin atau berkala, alih-alih mengandalkan momentum di pasar.

Berinvestasi secara rutin bisa dilakukan dengan pembelian produk investasi seperti saham, reksa dana, atau obligasi secara bulanan.

"Jangan ragu untuk memulai investasi dengan mengandalkan timing di market karena itu susah. Lakukan investasi secara reguler agar kita mendapat hal optimal," jelas dia.

"Setiap situasi market telah mengalami penurunan habis itu selalu ada kenaikan, dan itu bisa dilihat dari grafik beberapa indeks lain termasuk Indonesia," ujar Djoko.

https://money.kompas.com/read/2020/12/18/083457026/kunci-investasi-di-tengah-pandemi-diversifikasi-dan-rutin

Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke