Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, kinerja perbankan syariah bahkan lebih tinggi bila dibandingkan dengan perbankan konvensional.
"Intermediasi perbankan nasional yang cenderung mengalami penurunan, namun kinerja perbankan syariah justru stabil dan tumbuh lebih tinggi dari perbankan konvensional," jelas Sri Mulyani dalam acara Sharia Business adn Academic Sinergy (SBAS) yang diadakan secara virtual, Selasa (29/12/2020).
"Ini sejalan seiring seperti terjadi dalam suasana krisis pada tahun 2008 lalu," jelas Sri Mulyani.
Bendahara Negara itu menjelaskan, aset perbankan Syariah hingga September 2020 ini tumbuh 10,97 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan perbankan konvensional yang jumlah asetnya tumbuh 7,77 persen.
Sementara untuk total aset industri keuangan suariah hingga September 2020 mencapai Rp 1.710,16 triliun dengan market share mencapai 9,69 persen. Jumlah termasuk tidak termasuk dengan saham syariah.
Adapun bila dirinci, jumlah aset keuangan syariah tersebut terdiri atas aset perbankan syariah yang sebesar Rp 575,85 triliun, industri keuangan bukan bank Rp 111,44 triliun, dan pasar modal syariah sebesar Rp 1.022,87 triliun.
"Perkembangan industri keuanagn syariah hingga hari ini, selama tiga dasawarsa terakhir sejak berdirinya bank syariah pertama di tahun 1992 keuangan syariah berkembang cukup mengesankan," ujar dia.
https://money.kompas.com/read/2020/12/29/095227026/sri-mulyani-di-tengah-krisis-kinerja-perbankan-syariah-justru-stabil
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan