Menurutnya, penurunan tersebut disebabkan karena pemerintah memiliki program jangka panjang yang fokus membangun sumber pangan di setiap daerah.
"Impor kita turun 10 persen, sebabnya adalah kita telah membangun lumbung pangan baru baik di dataran rendah Kalimantan Tengah maupun dataran tinggi Sumatera Utara," ujar dia dalam keterangan resminya, Kamis (31/12/2020).
Syahrul mengatakan, pihaknya juga telah mengambil langkah tambahan dengan memperluas area tanam di sejumlah daerah. Bahkan, perluasan area food estate akan mulai dikerjakan di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku.
"Kami membuat langkah-langkah tambahan dan perluasan area tanam di 2021. Selain itu kami juga memiliki program penguatan diversifikasi pangan lokal," katanya.
Secara umum, lanjut dia, Kementan telah melakukan langkah antisipasi terkait kemungkinan adanya kekurangan pasokan pangan. Salah satunya dengan melakukan pemetaan dan mitigasi terhadao cuaca yang ada.
Ia bilang, Kementan melakukan percepatan dengan memburu air. Oleh sebab itu, Syahrul meyakini pasokan pangan pokok terkendali sepanjang 2020 maupun tahun kedepannya.
"Insya Allah semua bisa kita kendalikan. Secara umum, saya dapat pastikan bahwa kebutuhan bahan pokok terkendali dengan baik, bahkan kita mempersiapkan beras untuk 2 tahun ke depan," pungkas dia.
https://money.kompas.com/read/2020/12/31/131503126/mentan-klaim-impor-pangan-turun-10-persen-di-2020