Dikutip dari Bloomberg, Selasa (1/5/2021), harga minyak mentah acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), turun 90 sen atau setara 1,9 persen menjadi 47,62 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange. Ini menjadi penurunan terdalam dalam kurun waktu dua pekan terakhir.
Hal serupa juga dialami oleh minyak mentah acuan global, Brent, yang mengalami penurunan sebesar 71 sen menjadi 51,09 dollar AS per barrel di London ICE Futures Exchange.
Pada pertemuan hari pertama OPEC+, sebagian besar negara anggota termasuk Arab Saudi menolak rencana Rusia untuk kembali meningkatkan produksi sebesar 500.000 barrel per hari mulai Januari ini.
Para pelaku pasar pun merasa khawatir terkait ketidakpastian jumlah stok minyak mentah di tengah ancaman penurunan konsumsi, jelang penerapan kebijakan lockdown di sejumlah negara.
Tren penguatan harga minyak mentah pasca didistribusikannya vaksin Covid-19 ke sejumlah negara pun gagal dilanjutkan.
Dengan akan diterapkannya pembatasan pergerakan di sejumlah negara, konsumsi minyak mentah diproyeksi akan kembali melemah sepanjang paruh pertama tahun 2021.
Descartes Labs pun menyatakan, penurunan konsumsi minyak mentah sudah terefleksi dari terkontraksinya permintaan BBM pada pekan lalu, seiring berkurangnya jumlah kendaraan pada periode libur Natal dan Tahun Baru.
https://money.kompas.com/read/2021/01/05/092213226/harga-minyak-mentah-merosot-ini-penyebabnya