Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Terus Melaju, Bagaimana Rupiah?

Melansir data RTI, pukul 09.16 WIB, IHSG berada pada level 6.337,61 atau naik 79,78 poin (1,27 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.257,83.

Sebanyak 205 saham melaju di zona hijau dan 158 saham di zona merah. Sedangkan 170 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 3,04 triliun dengan volume 3,03 miliar saham.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan mengatakan, rencana pelaksanaan vaksinasi di Indonesia akan menjadi katalis positif bagi pasar. Selain itu aturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mulai diberlakukan hari ini, mendorong optimisme pemulihan pasar dari sentimen Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Pelaksaan vaksin di Indonesia, bila terjadi sesuai jadwal masih akan menjadi katalis positif kenaikan IHSG dalam sepekan ke depan. Sementara itu, PPKM yang hanya dilaksanakan terbatas di beberapa Kota/Kabupaten saja menyebabkan pasar cepat pulih dari sentimen PSBB diperketat kali ini,” kata Hans melalui pesan singkat.

Bursa Asia pagi mayoritas positif, dengan kenaikan indeks Hang Seng Hong Kong 0,23 persen, dan indeks Shanghai Komposit 0,48 persen. Sementara itu, indeks Strait Times melemah 0,39 persen.

Sementara itu nilail tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini berada di zona merah.

Melansir Bloomberg, pada pukul 09.18 WIB rupiah berada pada level Rp 14.052 per dollar AS atau melemah 32 poin (0,23 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.020 per dollar AS.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah pagi ini terdorong oleh penguatan dollar AS yang rejadi akibat tingkat imbal obligasi AS yang masih meninggi di perdagangan hari Jumat kemarin.

“Sentimen penguatan dollar AS masih tinggi pagi ini Sentimen ini sudah mendorong pelemahan nilai tukar major dan emerging market pagi ini.,” kata Ariston kepada Kompas.com.


Tingkat imbal obligasi AS yang masih tenor 10 tahun tutup di kisaran 1,12 persen, Yield obligasi AS tenor 10 tahun tutup di kisaran 1,12 persen, dimana sebelumnya di 1,08 persen.

“Sentimen ini mungkin menjadi pendorong utama penekan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini,” jelas dia.

Ariston juga mengatakan, kenaikan yield ini kemungkinan karena indikasi pemulihan ekonomi AS. Apalagi sebelumnya, Bank Sentral AS dalam notula rapatnya Kamis pekan lalu menyampaikan pandangan yang lebih optimis terkait pemulihan ekonomi AS ini.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 13.950 per dollar AS sampai dengan Rp 14.100 per dorllar AS.

https://money.kompas.com/read/2021/01/11/093648226/ihsg-terus-melaju-bagaimana-rupiah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke