Melansir Bloomberg, pada pukul 09.10 WIB rupiah berada pada level Rp 14.098 per dollar AS atau menguat 32 poin (0,23 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.130 per dollar AS.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah hari ini terdorong oleh pelemahan dollar AS terhadap nilai tukar mata uang lainnya.
“Pagi ini tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mulai menurun dan hal ini mendorong pelemahan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya. Ini juga berpotensi mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun ditutup turun di kisaran 1,12 persen, setelah sebelumnya ditutup di 1,15 persen, dan pagi ini sudah bergerak turun di 1,11 persen.
Pelaku pasar juga masih berekspektasi positif terhadap potensi stimulus lanjutan AS di bawah pemerintahan Joe Biden.
“Ini bisa menopang penguatan nilai tukar rupiah sebagai aset berisiko terhadap dollar AS,” jelas dia.
Dia menambahkan sentimen dari dalam negeri berupa distribusi vaksin Covid-19 dan rencana penyuntikan vaksin Covid-19 perdana oleh presiden Joko Widodo hari ini, juga membantu mendorong penguatan rupiah terhadap dollar AS.
“Dari dalam negri, vaksinasi yang akan mulai dilakukan hari ini juga bisa memberikan dukungan untuk penguatan rupiah,” jelas dia.
Ariston memproyeksikan hari ini rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.050 per dollar AS sampai dengan Rp 14.200 per dorllar AS.
https://money.kompas.com/read/2021/01/13/093920726/pagi-ini-rupiah-menguat-jadi-rp-14098-per-dollar-as