Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nyaris Auto Reject, INAF dan KAEF Anjlok 6,81 Persen

Melansir RTI, saham Kimia Farma (KAEF) dan Indofarma (INAF) terkoreksi 6,81 persen pada level 6.500. Sebelumnya KAEF meroket di awal pekan 20 persen dan di hari selanjutnya menguat 8,14 persen.

Sementara INAF di awal pekan melonjak 25 persen di awal pekan, dilanjutkan menguat 11,6 persen di hari selanjutnya.

Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengatakan, INAF dan KAEF nyaris terkena ARB sejak tengah perdagangan sesi I hingga penutupan perdangangan sesi II.

“Kalau dilihat di RTI, kena autoreject bawah ya 7 persen,” kata Yulianto kepada Kompas.com.

Sekretaris Perusahaan KAEF Ganti Winarno menuturkan, hingga saat ini tidak ada informasi terkait suspensi saham dari bursa. Terkait dengan harga saham yang sempat melonjak, dan kini terjun merupakan mekanisme pasar.

“Hingga saat ini tidak ada permintaan suspensi oleh bursa. Naik dan turunnya harga saham KAEF tergantung kondisi pasar saham. Mekanisme perdagangan saham KAEF mengikuti ketentuan bursa,” kata Ganti melalui layanan pesan singkat.

Senada, Corporate Secretary INAF Warjoko Sumedi menyatakan, emiten tidak secara langsung mengalami suspensi dan tidak ada corporate action secara khusus.

“Saham INAF hari ini turun 6 persen lebih. Emiten tidak melakukan suspensi karena penurunan saham INAF adalah faktor pasar dan tidak ada corporate action yang secara khusus dilakukan emiten,” sebut dia kepada Kompas.com.


Sebelumnya, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pelemahan saham KAEF dan INAF yang terjadi pasca penyuntikan pertama vaksin Covid-19 hari ini, terdorong oleh sentimen sell by news.

Sell by news yang dimaksud adalah, mayoritas proyeksi pelaku pasar untuk menjual saham tertentu berdasarkan spekulasi atau rumor, sehingga membuat harga sahamnya jatuh.

“Hari ini terkoreksi ya, saya rasa pasar sell by news, karena selama ini yang dinantikan pasar itu kan proses vaksinnya. Kalau kita lihat di global, market sudah terkoreksi dan sudah dua hari, dan kemarin market mulai bicara valuasi yang muai mahal dan pergerakan pasar global-pun agak flat,” kata Hans.

https://money.kompas.com/read/2021/01/13/190400426/nyaris-auto-reject-inaf-dan-kaef-anjlok-6-81-persen

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke