Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saham Anjlok Nyaris Auto Reject Bawah, Ini Analisis Teknikal KAEF dan INAF

Melansir RTI, KAEF dan INAF kompak turun 6,81 persen pada level 6.500. Sebelumnya KAEF meroket di awal pekan 20 persen dan di hari selanjutnya menguat 8,14 persen. Sementara INAF di awal pekan melonjak 25 persen di awal pekan, dilanjutkan menguat 11,6 persen di hari selanjutnya.

Kedua manajemen perseroan juga kompak mengungkapkan penurunan harga saham yang cukup dalam hari itu murni karena mekanisme pasar dan tidak ada corporate action yang dilakukan perseroan secara khusus.

Menurut Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, kedua saham farmasi tersebut mengalami sentimen sell by news, atau aksi mayoritas pelaku pasar menjual saham tertentu berdasarkan spekulasi atau rumor, sehingga membuat harga sahamnya jatuh.

“INAF terkena sentimen profit taking hari ini setelah vaksin mulai di distribusikan (sell on news), KAEF juga terkena profit taking (sell on news),” ungkap Hendriko, Rabu (13/1/2021).

Hendriko memproyeksikan INAF hari ini akan bergerak pada level support 5.850-6.280, dan resistan di level 7.400. Sementara KAEF berpeluang bergerak pada level support 6.000 – 6.400 dan resisten di level 7.600

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan hari ini potensi pelemahan saham KAEF dan INAF masih membayangi. Meskipun tidak penurunan tidak sedalam kemarin, namun sentimen sell by news dan profit taking masih tetap berlanjut.

“KAEF dan INAF ada potensi koreksi karena sebelumnya sudah ada kenaikan cukup banyak dan investor pada melakukan profit taking, mungkin ada penurunan namun tidak besar,” kata Hans pagi ini.

Hans mengatakan, sentimen penurunan harga saham INAF dan KAEF juga terpengaruh dari data yang menunjukkan efektifitas salah satu vaksin yang didistribusikan oleh INAF dan KAEF, Sinovac, hanya memiliki efektivitas 50,4 persen.

“Jadi dua faktor tadi, dan ditambah efektifitas vaksin Sinovac mendorong investor melakukan profit taking, apalagi sebelumnya saham farmasi sempat naik banyak,” tegas dia.

https://money.kompas.com/read/2021/01/14/085500226/saham-anjlok-nyaris-auto-reject-bawah-ini-analisis-teknikal-kaef-dan-inaf

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke