Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Erick Thohir Mau Gedung Sarinah Pasca-renovasi Diresmikan Saat Hari Pahlawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginginkan peresmian Gedung Sarinah yang baru bisa dilakukan saat Hari Pahlawan, yang jatuh pada tanggal 10 November 2021.

Saat ini, gedung pusat perbelanjaan tersebut sedang direnovasi sejak Juni 2020.

“Apalagi ini akan jadi salah satu icon nanti untuk pembangunan Sarinah baru yang mudah-mudahan kita akan resmikan pada saat hari pahlawan, yaitu November,” ujar Erick, Jumat (15/1/2021).

Erick menjelaskan, pemilihan tanggal peresmian itu ditujukan agar masyarakat Indonesia mengingat jasa-jasa para pahlawan Indonesia.

Tak hanya pahlawan, dia juga ingin masyarakat Indonesia mengingat jasa-jasa para seniman yang telah mengukirkan karyanya bagi Indonesia.

“(Hal ini) untuk kita juga mengingat bahwa pahlawan bangsa ini juga banyak dari seniman.Tidak hanya pahlawan yang kita kenal, tapi tentu juga para seniman yang terdahuku. Karena itu saya titip untuk bisa diperbaiki dan dijaga dan ini sayang sekali, terus terang sangat sedih,” kata mantan bos Inter Milan itu.

Gedung Sarinah merupakan pusat perbelanjaan setinggi 74 meter dengan memiliki 15 lantai.

Luas bangunannya berkisar 27.000 meter persegi dengan luas per lantai 1.800 meter persegi.

Menyandang status sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, Sarinah sempat berjaya di tahun-tahun awal berdirinya.

Gedung Sarinah dibangun sebagai etalase produk dalam negeri sekaligus tempat berbelanja kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau.

Gedung tersebut selesai dibangun dan diresmikan pada 15 Agustus 1966.

Sarinah dikelola oleh PT Department Store Indonesia yang kini berganti nama menjadi PT Sarinah (Persero).

BUMN ini bergerak di sektor perdagangan, penyewaan ruang, hingga money changer.

Mal tertua di Indonesia itu dibangun sebagai salah satu proyek mercusuar Presiden Soekarno saat itu selain pembangunan Monas, GBK, Hotel Indonesia, dan bangunan-bangunan megah lain selama rezim Orde Lama.

Gedung tersebut selesai dibangun dan diresmikan pada 15 Agustus 1966. 

Biaya pembangunannya berasal dari dana pampasan perang atau kompensasi dari Pemerintah Jepang sebagai konsekuensi atas penjajahannya di Indonesia setelah kalah dalam Perang Dunia II melawan sekutu.

Nama Sarinah diambil dari nama salah satu pengasuh Presiden Soekarno pada masa kecil.

Bung Karno mengaku sangat mengagumi wanita tersebut, Sarinah digambarkan sebagai sosoknya sebagai bentuk kecintaan pada rakyat kecil.

Kecintaan Soekarno dan rasa hormat yang tinggi terhadap Sarinah diwujudkan dengan menamai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia sesuai dengan nama pengasuhnya itu.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut renovasi besar-besaran Gedung Sarinah akan menelan anggaran senilai Rp 700 miliar dan melibatkan sejumlah perusahaan BUMN lainnya, termasuk PT Wijaya Karya (Persero) yang akan menjadi kontraktornya.

"Saya maunya di situ ada komunitas kesenian. Sabtu-Minggu adalah kesenian kita dimainkan di situ. Bisa pameran lukisan, atau videografik. Culture education community kita jalankan," kata Erick.

"Kurang lebih Rp 700 miliar. Kalau bongkar robohin lebih mahal. Tentu itu di luar ongkos buat operasionalnya jualan. Ada kerja sama dengan BUMN juga, bukan swasta. Beberapa perusahaan BUMN akan ada fokus properti, ritelnya Sarinah," imbuh dia.

Menurut Erick, masyarakat di Indonesia kerap lebih mengapresiasi dunia Barat dibandingkan kualitas negeri sendiri.

Hal itu membuat dia ingin mengubah konsep Nusantara di Sarinah Thamrin ketika rampung direnovasi yang ditargetkan pada November 2021.

https://money.kompas.com/read/2021/01/15/124918326/erick-thohir-mau-gedung-sarinah-pasca-renovasi-diresmikan-saat-hari-pahlawan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke