Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beli Saham Pakai Utang? Simak Ini

Belum lama ini, banyak investor newbie mengaku beli saham pakai utang, lalu rugi karena harga sahamnya anjlok. Di sisi lain, munculnya influencer yang memamerkan keuntungan berlimpah atas kepemilikan saham mereka, juga memicu investor baru untuk ikut–ikutan membeli saham.

Padahal, dalam membeli saham ada beberapa pertimbangan yang dilakukan, seperti misalnya melihat fundamental perusahaan, pergerakan harga sahamnya dalam kurun waktu tertentu, aksi korporasi dan lain sebagainya.

Perencana keuangan Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan, membeli saham dengan utang bukanlah keputusan yang bijak. Hal ini mengingat, pergerakan harga saham bukan hal yang bisa dipastikan, sementara utang adalah hal yang pasti untuk dibayar.

Ketika utang lebih besar dari pada imbal hasil yang diinvestasikan di pasar modal, maka investor harus menanggung kerugian yang nominalnya tidak bisa dipastikan. Maka dari itu, penting untuk berpikir jangka panjang dalam berinvestasi saham.

“Investasi itu seharusnya berpikir jangka panjang, buka sesaat. Investasi dengan menggunakan utang tidak boleh, karena investasi bersifat tidak pasti hasilnya, sedangkan utang itu sifatnya pasti pembayaran dan biayanya. Sesuatu yang tidak pasti, tidak boleh dilawan dengan sesuatu yang pasti, karena akan susah kedepannya,” kata Eko kepada Kompas.com, Senin (18/1/2021).

Eko menegaskan, investor harus sadar dengan prinsip investasi yakni high risk, high return dan low risk low return (risiko tinggi keuntungan besar, risiko kecil keuntungan tipis). Selain itu, prinsip Don't Put All your Eggs in One Basket (jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang) juga penting untuk dilakukan, atau ada baiknya untuk melakukan diversifikasi investasi.

“Walaupun secara teori pasar lagi naik, namun kita enggak bisa ngukur risiko itu, karena semakin tinggi hasilnya semakin besar risikonya,” jelas dia.

Utang untuk investasi, juga tidak bisa dikatakan sebagai pinjaman produktif. Hal ini karena karena seorang investor mempertaruhkan investasinya dengan biaya yang sudah pasti akan dikeluarkan.

Menurut Eko, investasi dengan utang, lebih tepatnya disebut pinjaman spekulatif.

Di sisi lain, maraknya influencer yang ramai memamerkan keuntungan investasinya tentunya tidak boleh ditelan bulat-bulat.

Dalam melakukan investasi, investor harus jeli, memiliki pemahaman yang cukup dan tentunya tidak terburu-buru untuk ikut-ikutan.

“Jadi investasi terbaik itu dari diri sendiri, yaitu dengan mempelajari dan memperdalam, menambah ilmu, dan menguasai invstasi yang ingin dimasuki. Ketika sudah percaya diri, sudah paham caranya, dan sudah yakin, maka yang lainnya (seperti influencer) bisa menjadi pembanding,” jelas dia.

Eko menyarankan, bagi pemula yang ingin melakukan investasi saham jangan terlalu terburu-buru membeli saham. Sebelum investasi dalam jumlah besar, ada baiknya untuk berlatih dengan nilai kecil dan keuntungan yang kecil.

“Kalau mau investasi di saham, mulailah dengan yang kecil dulu dan merasakan hasil yang tidak terlalu besar. Ketika ilmu dan pemahaman meningkat, maka harus diiringi dengan meningkatkan kepemilikan sahamnya. Untuk mengurangi risiko, kurangi juga besaran dan kerugian yang didapatkan, yakni dengan memperkecil nilai investasinya di awal,” tegas dia.

https://money.kompas.com/read/2021/01/18/123600026/beli-saham-pakai-utang-simak-ini

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

RI Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan IMO 2024-2025, Ini Logo dan Slogannya

RI Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan IMO 2024-2025, Ini Logo dan Slogannya

Whats New
Ekspor Pasir Laut Dinilai Hanya Untungkan Pebisnis

Ekspor Pasir Laut Dinilai Hanya Untungkan Pebisnis

Whats New
SPBU Pertamina 'Bersolek', Tersedia Bright Cafe hingga 'Jalur Cepat' Beli Pertamax dan Dex Series

SPBU Pertamina "Bersolek", Tersedia Bright Cafe hingga "Jalur Cepat" Beli Pertamax dan Dex Series

Whats New
BSI Salurkan Pembiayaan Korporasi Rp 58,1 Triliun

BSI Salurkan Pembiayaan Korporasi Rp 58,1 Triliun

Rilis
Tingkap Kepercayaan Masyarakat terhadap Bisnis di Indonesia Naik

Tingkap Kepercayaan Masyarakat terhadap Bisnis di Indonesia Naik

Whats New
Wamen LH: Pengolahan Limbah Indonesia Tidak Kalah dengan Negara Maju

Wamen LH: Pengolahan Limbah Indonesia Tidak Kalah dengan Negara Maju

Rilis
Sanksi Pelecehan Seksual di Tempat Kerja: Dipecat hingga Pidana

Sanksi Pelecehan Seksual di Tempat Kerja: Dipecat hingga Pidana

Whats New
Simak 5 Tips Hemat dalam Mengelola Keuangan

Simak 5 Tips Hemat dalam Mengelola Keuangan

Earn Smart
Garuda Tiba-tiba Cetak Laba Jumbo Rp 57 Triliun, Kok Bisa?

Garuda Tiba-tiba Cetak Laba Jumbo Rp 57 Triliun, Kok Bisa?

Whats New
Harga BBM Vivo Turun, Simak Rinciannya

Harga BBM Vivo Turun, Simak Rinciannya

Whats New
Pemkot dan KSOP Kelas II Jayapura Dukung Operasional Terminal Peti Kemas Jayapura 24 Jam 7 Hari

Pemkot dan KSOP Kelas II Jayapura Dukung Operasional Terminal Peti Kemas Jayapura 24 Jam 7 Hari

Whats New
Ekonomi Digital Asia Tenggara Bisa Capai 1 Triliun Dollar AS, Ini Rintangannya

Ekonomi Digital Asia Tenggara Bisa Capai 1 Triliun Dollar AS, Ini Rintangannya

Whats New
Indonesia Resmi Punya Pabrik Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik

Indonesia Resmi Punya Pabrik Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik

Whats New
Pesawat Penumpang Terbesar A380 Mendarat di Bali, Begini Persiapan AirNav Indonesia untuk Pelayanan Navigasi

Pesawat Penumpang Terbesar A380 Mendarat di Bali, Begini Persiapan AirNav Indonesia untuk Pelayanan Navigasi

Whats New
Hari Pertama Gapeka 2023, Rata-rata Keterlambatan Pemberangkatan KRL Capai 6 Menit

Hari Pertama Gapeka 2023, Rata-rata Keterlambatan Pemberangkatan KRL Capai 6 Menit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+