Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2021 Bisnis Makanan Berkonsep Cloud Kitchen Masih Berpeluang Besar

Menurut dia, selain tidak membutuhkan modal yang cukup besar, juga didorong karena masih mewabahnya pandemi yang membuat orang-orang lebih memilih untuk makan di rumah.

"Merebaknya pandemi ini membuat orang-orang atau masyarakat lebih nyaman melakukan pesan antar makan di kantor atau di rumah. Selain itu konsep Cloud Kitchen ini enggak mahal atau enggak memerlukan biaya sewa di mall, jadi menurut saya peluangnya cukup besar," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/1/2021).

Walaupun demikian, konsep resto dan cafe bukan berarti memiliki peluang yang kecil. Sebab, masih ada orang-orang yang mau tetap makan di outlet karena ada sensasi dan experience tersendiri ketika customer menikmati makan & minum secara langsung di dalam sebuah restoran/cafe.

"Hal ini kan enggak ditemukan pada konsep Cloud Kitchen dan sebenarnya orang Indonesia atau masyarakat kita budayanya suka dan hobinya makan, arisan dan kumpul, serta meeting di cafe atau di restoran," ucapnya.

Cloud Kitchen atau yang disebut juga sebagai Ghost Kitchen kembali mulai berkembang sejak mewabahnya pandemi.

Konsep ini digunakan oleh restoran konvensional atau restoran offline yang sedang merugi saat musim pandemi agar tetap bisa memproduksi makanan dari satu sampai beberapa merek restoran yang disesuaikan dengan kebutuhan.

"Bisa memotong ongkos pengeluaran kan, lebih hemat jadinya. Apalagi di tengah pandemi biaya sewa semakin tinggi," ucapnya.

Jika dilihat dari sisi konsumen, Cloud Kitchen dinilai efektif dalam hal membeli makan.

Lewat Cloud Kitchen konsumen hanya perlu memesan makanan dari rumah lalu bisa langsung diantar oleh layanan pesan antar atau aplikasi ojek online. Kemudian makanan sudah langsung ada di depan rumah.

Selain itu konsumen juga tetap bisa menikmati layanan ini dengan harga yang terjangkau.

https://money.kompas.com/read/2021/01/20/140054726/2021-bisnis-makanan-berkonsep-cloud-kitchen-masih-berpeluang-besar

Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke