Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

KPPU Buka Opsi Teliti Persoalan Lonjakan Harga Daging Sapi

“Kalau opsi tentu terbuka, ini masih terus kami lihat, tentu apakah mahal ini karena adanya intervensi terkait persaingan usaha,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/1/2021).

Ia mengatakan, dalam persoalan kenaikan harga bisa disebabkan oleh beberapa hal. Selain karena adanya pelanggaran persaingan usaha, bisa juga akibat hukum ekonomi, yakni jumlah pasokan yang tidak mencukupi permintaan sehingga menimbulkan kenaikan harga.

Kendati demikian, lanjut Guntur, KPPU hingga saat ini belum melakukan penelitian terkait perkara kenaikan harga daging sapi yang saat ini terjadi. Oleh sebab itu, pihaknya belum dapat memastikan adanya pelanggaran atau tidak.

“Terkait dengan pelanggaran, selama ini kami memang belum sampai masuk tahap penelitian. Jadi ini terus kita pantau soal harga daging,” ujar dia.

Seperti diketahui, lonjakan harga daging sapi beberapa waktu terakhir sempat membuat pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) melakukan aksi mogok berjualan.

Kenaikan harga dinilai malah merugikan bukan menguntungkan pedagang. Sebab harga yang tinggi di tengah daya beli masyarakat yang melemah akibat pandemi membuat jualan tak laku.

Namun, aksi mogok pedagang daging di Jabodetabek yang semula direncanakan selama tiga hari terhitung mulai Rabu (20/1/2021), berakhir lebih cepat.

Pedagang memutuskan kembali berjualan pada hari ini, Jumat (22/1/2021) setelah adanya kepastian stok daging untuk 3 bulan kedepan.

Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per 22 Januari 2021, harga daging sapi untuk wilayah DKI Jakarta sebesar Rp 129.150 per kilogram dan di Jawa Barat Rp 125.350 per kilogram.

https://money.kompas.com/read/2021/01/22/151918426/kppu-buka-opsi-teliti-persoalan-lonjakan-harga-daging-sapi

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke