Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasar Respons Perpanjangan Masa PPKM, IHSG Tak Mampu Bangkit

Hal ini dinilai lantaran perpanjangan masa PPKM yang diberlakukan mulai 26 Januari sampai 8 Februari 2021 pada tujuh wilayah provinsi dan kabupaten dan kota yang diprioritaskan.

Melansir data RTI, IHSG dan ditutup melemah 48,5 poin (0,7 persen) pada level 6.258,57. Menurut analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji, penurunan IHSG di awal pekan lantaran ramai sentimen negatif yang terjadi di pasar modal, salah satunya perpanjangan masa PPKM.

“Kebijakan pemerintah dalam memperpanjang masa PPKM memberikan sentimen negatif bagi pasar, di sisi lain, kenaikan kasus Covid-19 juga memberikan menambah sentimen negatif di pasar,” kata Nafan dalam pesan singkat.

Nafan mengatakan, pelemahan IHSG pada penutupan perdagangan sore ini juga terdorong oleh kekhawatiran pasar akan varian baru Covid-19, setelah beberapa negara melakukan penerapan kebijakan lockdown.

“Secara garis besar, market sangat khawatir terhadap varian baru Covid-19, setelah terdapat beberapa negara yang menerapkan kembali kebijakan lockdown. Selain itu, belum terdapat data makroekonomi domestik maupun internasional yang memberikan high impact terhadap pasar,” tegas dia.

Total volume transaksi bursa sore ini sebesar 16,6 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 17,04 triliun. Investor asing mencatatkan net buy Rp 172,5 miliar di seluruh pasar.

Adapun saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing yakni Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp 245,5 miliar, Bank Mandiri (BMRI) Rp 92,4 miliar, dan Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) Rp 44,4 miliar.

Sementara itu, saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing yakni Bank Negara Indonesia (BBNI) Rp 73,6 miliar, Bank Jago (ARTO) Rp 49,5 miliar, dan Astra International (ASII) Rp 45,4 miliar.

https://money.kompas.com/read/2021/01/25/164700526/pasar-respons-perpanjangan-masa-ppkm-ihsg-tak-mampu-bangkit

Terkini Lainnya

Produsen Catakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Catakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke