Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Beras Impor Vietnam yang Rembes di Pasar, Ini Dugaan Kemendag

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Didi Sumedi mengatakan, dugaan tersebut berdasarkan tinjauan langsung yang dilakukan oleh tim Kemendag.

Ia bilang, kasus tersebut sedang didalami oleh unit pengawasan Kemendag di bawah Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag.

"Kemungkinan menurut tim beras tersebut oplosan sehingga bisa dijual murah," ungkapnya kepada Kompas.com, Senin (25/1/2021).

Seperti diketahui, jasmine rice yang rembes di Pasar Cipinang dijual dengan harga murah yakni Rp 9.000 per kilogram. Padahal, kata Didi, harga wajar jasmine rice di pasar mencapai Rp 16.000-Rp 19.000 per kilogram.

Dugaan lainnya, lanjut dia, adanya pelanggaran pelabelan yang dilakukan dalam penjualan beras tersebut lantaran kemasan dan jenis beras di dalamnya berbeda.

"Atau bisa juga pelanggaran pelabelan, di mana tidak sesuai antara kemasan dan jenis beras yang sebenarnya," katanya.

Didi mengatakan, pada dasarnya jenis beras khusus seperti jasmine rice terbuka untuk di impor, hanya saja perlu persetujuan pemerintah. Ia mengakui, Kemendag telah menerbitkan impor untuk jasmine rice pada tahun lalu.

"Kemendag di 2020 telah menerbitkan ijin impor beras premium seperti basmati, japonica, dan jasmine," ungkap dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan, berdasarkan temuan anggotanya terhadap beras jasmine asal Vietnam yang dijual dengan harga murah. Ada 300 ton yang masuk Pasar Cipinang.

Kecurigaan pada harga jual tersebut yang pada akhirnya membuat anggota memastikan isi beras di dalam karung. Ternyata yang ditemukan adalah beras premium biasa namun dikemas dalam karung jasmine rice.

"Menurut laporan dari anggota, karungnya tulisan jasmine tetapi pada dasarnya isinya bukan beras kategori jasmine. Jadi diperkirakan itu sebenarnya beras biasa, artinya beras premium yang pada dasarnya tidak boleh di impor," jelas Sutarto.

Sutarto mengatakan, temuan tersebut pada akhirnya dilaporkan kepada pihak Bareskrim Polri dan kini sedang dalam tahap penyidikan. Dia bilang, pihaknya menyerahkan proses penyelesaian kasus pada pihak berwajib.

"Jadi hal itu yang kemudian ditemukan dan dilaporkan oleh teman-teman anggota dan sekarang sudah ditangani pihak berwajib," katanya.

https://money.kompas.com/read/2021/01/25/193000526/soal-beras-impor-vietnam-yang-rembes-di-pasar-ini-dugaan-kemendag

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke