Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menko Airlangga: Ada Tiga Hal yang Jadi Pengungkit Perekonomian RI di 2021

Di sisi lain, pemerintah juga tengah mempercepat untuk melakukan proses vaksinasi agar bisa rampung di akhir tahun 2021.

Airlangga pun menjelaskan, tiga sektor utama yang penting dan bisa jadi daya ungkit pemulihan ekonomi yakni konsumsi, investasi, dan ekspor.

"Melihat program vaksinasi yang disiapkan, juga sudah terus didorong, dan untuk sebagai penggerak perekonomian nasional, pemerintah melihat sektor-sekotr yang penting bagi Indonesia, satu konsumsi, kedua terkait dengan percepatan investasi, dan ketiga ekspor," jelas Airlangga dalam webinar Percepatan Pemulihan Ekonomi 2021, Rabu (27/1/2021).

Ketiga motor penggerak perekonomian RI tersebut sepanjang tahun 2020 lalu mengalami penurunan akibat pandemi. Namun di akhir tahun, Airlangga mengatakan, terjadi sedikit pertumbuhan.

Hal itu menurutnya menunjukkan optimisme terhadap kondisi perekonomian RI di awal tahun 2021.

Misalnya saja untuk neraca perdagangan yang mengalami surplus 21,7 miliar dollar AS di akhir tahun 2020.

"Pemerintah kali ini terus mendorong dan di 2020 terjadi perbaikan di neraca perdagangan 21,7 miliar dollar AS, an pemerintah melihat harga-harga komoditas misal, CPO ini yang tertinggi dalam sembilan tahun terakhir, demikian juga batu bara tembus 80 dollar AS dan diperkirakan bisa meningkat lagi, demikian juga harga karet," ujar Airlangga.

Untuk mengerek kinerja investasi, pemerintah pun mempercepat proses pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Institusi tersebut diharapkan sudah mulai bisa beroperasi tahun ini dan dalam proses pembentukan dewan direksi.

Pemerintah pun telah memberikan modal awal sebesar Rp 15 triliun dalam bentuk tunai. Secara keseluruhan, pemerintah bakal memberi modal awal sebesar Rp 75 triliun yang rencananya dipenuhi tahun ini.

Namun demikian, menurut Airlangga, tantangan utama justru terletak pada konsumsi. Pasalnya, hingga saat ini kelas menengah dan menengah atas masih belum tergerak untuk melakukan belanja.

"Kami berharap bahwa confident masyarakay, baik kelas menengah dan menengah atas yang sebesar 20 persen dan 40 persen, yang mewakiliki dari 81 persen penduduk ini perlu didorong, karena dari data, mereka yang menyimpan dana lebih dari Rp 100 juta ini masih menahan spending, dan ini perlu didorong pemerintah," jelas Airlangga.

https://money.kompas.com/read/2021/01/27/144120826/menko-airlangga-ada-tiga-hal-yang-jadi-pengungkit-perekonomian-ri-di-2021

Terkini Lainnya

'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke