Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Disebut Cetak Uang Rp 300 Triliun karena Negara Krisis, BI: Itu Hoaks!

Hal ini menanggapi pesan bohong (hoaks) yang beredar di WhatsApp yang menyatakan BI mencetak uang karena kondisi negara tengah kritis.

"Ini saya tegaskan, ya, kalau berita ini hoaks karena tidak didukung oleh data, fakta dan informasi yang benar serta tidak didukung logika yang rasional," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono kepada media, Rabu (27/1/2021).

Erwin menuturkan, berita yang tersebar di WhatsApp itupun tidak menyertakan sumber informasi yang kredibel.

Lebih lanjut dia menyebutkan, tugas BI dalam mencetak uang sepenuhnya dilakukan di bawah amanat Undang-undang (UU) dengan berbagai pertimbangan.

Pertimbangan tersebut, antara lain, kebutuhan likuiditas perekonomian, mengganti uang lusuh, dan sejenisnya.

"Jadi tidak bisa dilakukan tanpa perhitungan karena akan membahayakan perekonomian," ucap Erwin.

Asal tahu saja, Gubernur BI pada awal pandemi sempat menolak usulan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk mencetak uang. Menurut Perry, hal itu tidak sejalan dengan kebijakan moneter yang prudent dan lazim.

Pencetakan uang hanya dilakukan sesuai kaidah dan koordinasi antara Bank Indonesia dengan Kementerian Keuangan.

"Sekarang kita dengar ada sejumlah pandangan di masyarakat, BI cetak uang saja. Mohon maaf, nih. Betul-betul mohon maaf. Enggak ada proses pengedaran uang yang dicetak BI di kasih ke masyarakat. Enggak Ada," tegas Perry dalam konferensi video tanggal 6 Mei 2020 lalu.


Alih-alih mencetak uang, bank sentral membantu RI dengan membuat kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif.

Untuk kebutuhan likuiditas perbankan misalnya, BI telah menginjeksi likuiditas (quantitative easing/QE) senilai Rp 726,57 triliun sepanjang 2020. Injeksi likuiditas itu terdiri dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sekitar Rp 155 triliun dan ekspansi moneter bank sentral Rp 555,77 triliun.

BI pun berperan aktif dalam pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sesuai ketentuan bersama (SKB) tanggal 16 April 2020 dan 7 Juli 2020.

https://money.kompas.com/read/2021/01/27/183200426/disebut-cetak-uang-rp-300-triliun-karena-negara-krisis-bi--itu-hoaks-

Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke